RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah tengah berupaya agar Indonesia terbebas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Salah satunya, dengan mendorong peningkatan jumlah pelaku usaha.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Pemerintah berupaya menjaga tren pemulihan ekonomi nasional pasca terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan memperbanyak jumlah wirausahawan.
Baca juga : Warga Keluhkan Bau Busuk dan Pencemaran Lingkungan
“Saat ini rasio jumlah wirausahawan di Indonesia masih rendah. Hanya berkisar 3,47 persen dari total populasi yang kini lebih dari 250 juta jiwa,” kata Airlangga dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, kemarin.
Oleh karena itu, lanjut Airlangga, Pemerintah tancap gas mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan mendorong masyarakat berwirausaha.
Baca juga : Kurang Dua Pekan, Rusia Jadi Negara Penerima Sanksi Terbanyak Di Dunia
Dia berharap, semua pihak ikut mendukung agar wirausaha dan UMKM yang ada bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Airlangga menerangkan, Undang-Undang Cipta Kerja dibuat untuk membantu penciptaan lapangan kerja. Aturan ini memberikan kemudahan izin usaha dan investasi. Serta, mendukung produktivitas melalui paradigma baru.
Soal transformasi digital, Ketua Umum Partai Golkar tersebut menerangkan, Indonesia mempunyai valuasi digital ekonomi tertinggi di ASEAN, yakni 70 miliar dolar AS atau 40 persen dari keseluruhan ekonomi digital ASEAN.
Nilai tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 146 miliar dolar AS di 2025.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.