BREAKING NEWS
 

Temukan Pelabuhan Sepi, Anggaran Stunting Dipake Pagar Puskesmas

Menteri Suharso Gemes

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 14 April 2022 06:55 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam Rakornas Pelaksanaan Anggaran Tahun 2022 yang disiarkan melalui YouTube, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dibikin gemes dengan sejumlah proyek infrastruktur yang tidak efektif. Misalnya, ada pelabuhan yang sepi sejak dibuka, tapi malah minta direnovasi. Ada juga dana untuk program stunting, tapi dipake bangun pagar Puskesmas. Duh, ada-ada aja.

Pernyataan itu diungkap Suharso saat memberikan sambutan dalam Rakornas Pelaksanaan Anggaran Tahun 2022 yang disiarkan melalui YouTube, kemarin. Menurut Suharso, selama ini masih banyak pembangunan di lapangan yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan yang diusulkan.

Dia lalu menceritakan pengalamannya mengunjungi pelabuhan di salah satu provinsi di Indonesia. Tujuannya, mau melihat dengan mata kepalanya sendiri, soal kondisi pelabuhan yang baru beberapa tahun diresmikan.

“Saya hadir di sana. Kenapa saya harus hadir di sana? Karena pelabuhan itu baru diresmikan oleh Presiden pada tahun 2015 dan kemudian tahun 2019 diusulkan untuk diperbaiki dan akhirnya juga diperbaiki,” ungkap Suharso.

Baca juga : Cek Pelatnas, Teuku Arlan Perkasa Bangga Antusiasme Atlet Menuju SEA Games

Lucunya, pelabuhan yang baru berapa tahun beroperasi lalu minta direnovasi itu, ternyata dalam keadaan sepi. Untuk memastikan kebenarannya, Ketua Umum PPP itu, lantas mempelajari logbook atau catatan harian untuk melihat aktivitas kapal yang berlayar maupun yang sandar.

“Itu mengejutkan saya. Pelabuhan itu hampir-hampir tidak efektif, tidak termanfaatkan dan tidak dimanfaatkan. Akibatnya rusak. Mereka berdalih banyak hal yang belum dipenuhi di sana, sehingga pelabuhan itu tidak dapat digunakan,” beber Suharso.

Adsense

Selain di sektor transportasi, usulan anggaran yang tidak sesuai dengan peruntukkannya juga terjadi di bidang kesehatan. Hal ini terungkap saat dirinya melihat Krisna di Bappenas mengenai anggaran. Judul berkas itu tertulis program untuk stunting.

“Tapi anggaran yang dikeluarkan, justru untuk memperbaiki pagar Puskesmas. Gemes saya,” sindir eks Menteri Perumahan Rakyat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Baca juga : Imin Pastikan Bukan Diperintah Luhut

Di acara yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani meminta kementerian/lembaga untuk merancang anggaran belanja secara baik dan benar. Pasalnya, banyak kementerian/ lembaga yang menyusun belanja hanya berpatokan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Ada kementerian/lembaga yang kualitas untuk mendesainnya masih harus diperbaiki. Jadi mereka biasanya meminta anggaran karena memang tahun lalu dapatnya sekian, ya, tahun ini dapatnya sekian plus dikit modifikasi kiri-kanan,” ujar Sri Mul.

Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno membenarkan, banyak proyek infrastuktur yang dibangun, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ini terjadi, kata dia, karena dalam pembangunannya tidak menerapkan prinsip spending better alias belanja yang berkualitas.

“Kalau Bappenas bilang begitu, memang benar adanya. Dan ini fakta objektif yang terjadi di lapangan,” kata Hendarawan saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Eri Cahyadi: Angka Stunting Di Surabaya Terus Menurun

Padahal, lanjut dia, beberapa kali Jokowi mengingatkan, agar dalam pembangunan fisik, perlu pertimbangan menyeluruh. Di antaranya, akses transportasi, sentra-sentra pendukung, dan fasilitas layanan yang memadai.

Ia berharap, hal-hal semacam ini tidak terulang di kemudian hari. Kesalahan perencanaan harus dihindari. “Koordinasi lintas kementerian (sektoral) harus dilakukan. Pendekatan pembangunan yang sifatnya tematik-integratif harus benar-benar dijalankan,” imbuh politisi PDIP itu. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense