BREAKING NEWS
 

Haedar: Tak Biasanya Buya Syafii Minta Didoakan, Saya Menyaksikan Air Matanya Berlinang

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Jumat, 27 Mei 2022 14:36 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan), saat menjenguk Buya Syafii Maarif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. (Foto: Dok. Muhammadiyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir merasakan duka cita mendalam, atas kepergian ulama besar Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii pada hari ini, Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB.

Melalui situs resmi Muhammadiyah, Haedar mengungkap momen terakhir kebersamaannya dengan Buya Syafii di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

"Tadi pagi, saya sebetulnya berencana pergi ke Bandung. Tapi, di tengah jalan, saya menerima telepon dari Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping. Beliau bilang, kondisi Buya Syafii kritis," tutur Haedar, Jumat (27/5).

Dia pun bergegas kembali ke Yogyakarta. Langsung menuju RS PKU Muhammadiyah Gamping.

"Sempat sekitar setengah jam menemani beliau, sampai beliau dipanggil Allah. Karena itu, kami Muhammadiyah dan bangsa Indonesia tentu saja berduka atas kehilangan bapak bangsa yang melintasi, milik semua orang, tokoh yang humanis, tulus, dan pemikiran-pemikirannya sangat luas wawasan dan melampaui,” papar Haedar.

Baca juga : Berduka Atas Wafatnya Buya Syafii, Puan: Indonesia Kehilangan Guru Bangsa

Kata Haedar, hampir sebulan ini, Buya Syafii menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Sebelumnya, Buya Syafii yang juga pernah menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah (1998-2005) memang sempat kembali ke rumah. Namun dua pekan lalu, masuk rumah sakit lagi.

"Jumat lalu, saya juga sempat menemani di sini. Tadi malam, sebenarnya beliau masih baik. Tapi, kondisi pernafasannya bermasalah terkait jantung. Beliau lalu ditangani dokter," beber Haedar.

Adsense

"Tadi pagi, sekitar pukul 06.30 WIB masih bisa berkomunikasi. Sarapan pagi seperlunya. Tapi, sekitar pukul 07.30, beliau kritis sampai pukul 10.15,” imbuhnya.

Haedar menyebut, tim dokter sudah melakukan yang terbaik dalam menangani Buya Syafii. Bahkan, mereka pun berkoordinasi dengan Tim Dokter Kepresidenan atas instruksi Presiden Jokowi.

Baca juga : Pencemaran Sungai Di DKI Makin Parah

Penanganan di RS PKU Muhammadiyah Gamping pun dinilai sangat lengkap dan mencukupi.

 “Tiga hari yang lalu saya ke sini juga. Beliau masih bisa ngobrol dengan bagus. Tapi memang, pernafasannya berat,” ujar Haedar.

Dalam kondisi sakit, Buya Syafii sempat menitipkan dua pesan kepada Haedar.

Pertama, Buya Syafii mengingatkan Haedar, agar selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat Islam.

Kedua, tidak seperti biasanya saat kunjungan tersebut, Buya Syafii meminta untuk melakukan doa bersama.

Baca juga : Di Kamar Almarhum Mbah Moen, Prabowo Teteskan Air Mata

“Tidak biasanya. Buya Syafii itu kan orangnya santai. Tapi, malah beliau yang langsung meminta didoakan. Sehingga, kami berdoa bersama beliau. Saya menyaksikan air matanya berlinang. Itulah percakapan kami yang terakhir," kenang Haedar.

"Dalam percakapan WhatsApp sehari sebelum berpulang, beliau mengaku sudah menerima keadaan ini. Beliau pasrah. Kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping,” pungkas Haedar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense