BREAKING NEWS
 

OSO: HKTI Wajib Tingkatkan Peran Perjuangkan Kehidupan Petani

Reporter : ROMDONY SETIAWAN
Editor : FAQIH MUBAROK
Sabtu, 2 Juli 2022 09:01 WIB
Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang (OSO) diberi tumpeng oleh Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang (OSO) menyampaikan pesan kepada jajaran pengurus HKTI agar serius melindungi dan memperjuangkan nasib petani.

"Para petani harus dilindungi. Sekali lagi, petani itu harus dilindungi," kata OSO di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7).

Mantan wakil ketua MPR itu menjelaskan bahwa jumlah petani di Indonesia sangat besar, yakni sekitar 76 juta. Menurut dia, petani itu tentu membutuhkan dukungan.

Oleh karena itu, HKTI harus banyak turun ke desa-desa untuk memperhatikan para petani di tanah air. "Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut mantan ketua DPD RI itu juga menegaskan bahwa pangan sangat penting sekali. Dia pun mewanti-wanti jajaran HKTI untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Baca juga : AMKA Komit Tingkatkan Pengunaan Produk Dalam Negeri

"Pada kesempatan ini, saya mewakili BPO HKTI, meminta perhatian dari seluruh jajaran pengurus HKTI agar meningkatkan peran dalam memperjuangkan kehidupan para petani," katanya.

Dia mengatakan HKTI juga harus memperhatikan segala kebutuhan petani. Mulai dari penyaluran bibit, pupuk, dan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para petani di tanah air.

"Jadi, kualitas bibit itu sangat menentukan. Selain itu, perlu mendorong agar bagaimana para petani ini benar-benar dilindungi," ungkapnya.

Adsense

Rakernas yang dihadiri DPD HKTI seluruh Indonesia itu dibuka secara resmi oleh Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Pemukulan gong tanda pembukaan Rakernas HKTI dilakukan Moeldoko bersama OSO.

Setelah itu, Moeldoko memberikan potongan tumpeng kepada OSO disaksikan jajaran pengurus dan anggota HKTI se-Indonesia.

Baca juga : BNI Dan DJP Sinergi Tingkatkan Layanan Perpajakan

"Satu hal yang tidak pernah hilang dari Pak OSO, semangatnya. Kalau yang muda-muda tidak bisa meniru, ya seharusnya malu hati. Kenapa HKTI perlu memperjuangkan petani dan pertanian Indonesia? Ini harus dijawab," kata Moeldoko mengawali sambutannya.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa yang pertama ialah untuk menjawab pemenuhan kapasitas nasional.

"Bayangkan, kebutuhan beras Indonesia 2,5 juta sampai 2,65 juta ton 1 bulan. Ini haru diperjuangkan, kalau tidak, akan kesulitan nanti," paparnya.

Selain itu, lanjut Moeldoko, sektor pertanian merupakan salah satu yang dapat diandalkan menyerap tenaga kerja. Menurut dia, pertumbuhan tenaga kerja atau angkatan kerja setahun bisa mencapai 2,6 juta angkatan kerja.

"Ke mana mereka harus disalurkan? Ke industri, tidak sepenuhnya terjawab. Sekarang masih banyak pengangguran. Begitu (pandemi) Covid-19, anak-anak di pabrik pulang ke kampung untuk bertani. Kalau sektor pertanian tidak ada, mau ke mana lagi?" tanyanya.

Baca juga : Gus Halim: Tingkatkan Kualitas PAUD Dengan Dana Desa

Moeldoko menegaskan, karena 76 juta masyarakat Indonesia ada di sektor pertanian, jika HKTI tidak terlibat dalam konteks pembinaan dan penguatan, maka pertanian belum berjalan optimal.

"Oleh karena itu, HKTI hadir dengan semangat yang kuat. Semangat memperbaiki lingkungan (pertanian) itu dengan cara-cara tentu yang berteknologi," kata Moeldoko. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense