BREAKING NEWS
 

Launching Kompetisi Nasional Essay 2022 RM Community Dan SRE

Menteri LHK Dan Menteri ESDM Tergetar Lihat Semangat Anak Muda

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Senin, 22 Agustus 2022 07:20 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (ketiga kiri), Wakil Menteri LHK Alue Dohong (ketiga kanan), Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono (kedua kiri), Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana (kiri), Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara (kedua kanan) dan Direktur Rakyat Merdeka Ratna Susilowati (kanan) menghadiri Grand Launching of National Energy, Climate and Sustainability Competition (NECSC) di Kementerian LHK, di Jakarta, kemarin. (DWI PAMBUDO/RM).

 Sebelumnya 
Ia menyebut, anak-anak muda inilah para pemimpin Indonesia di masa depan. "Gayung bersambut saling bertemu, denyut dan getaran generasi muda Indonesia sangat membanggakan," akunya, kembali terharu.

Dia melanjutkan, Pemerintah serius dalam hal pengendalian perubahan iklim. Terbukti dari komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen, atau setara 834 juta ton CO2 dengan usaha sendiri atau sampai dengan 41 persen atau setara dengan 1.185 juta ton CO2 dengan dukungan internasional yang memadai pada 2030.

Sektor Kehutanan mempunyai porsi terbesar, yakni 17,2 persen. Sementara sektor energi 11 persen, sektor pertanian 0,32 persen, sektor industri 0,10 persen, dan pada sektor limbah 0,38 persen. "Untuk sektor energi akan disampaikan lebih komprehensif oleh Bapak Menteri ESDM," imbuh Siti.

Baca juga : Menteri Basuki Targetkan 61 Bendungan Rampung Sampai 2024

Kata Menteri Arifin Tasrif, efek pemanasan global sudah dirasakan semua kalangan masyarakat. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) merekomendasikan agar membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat celcius. Hal itu untuk menghindari dampak bencana global, seperti panas ekstrem, naiknya permukaan laut, punahnya beberapa makhluk hidup, terjadinya perubahan ekosistem, dan punahnya terumbu karang, serta perikanan laut.

Sesuai Paris Agreement, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Dari penurunan emisi tersebut, sesuai dengan Nationally Determined Contributions (NDC) sektor energi diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan sebesar 314 Juta Ton CO2 pada 2030 melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi dan konservasi energi, serta melakukan penerapan teknologi energi bersih.

Untuk jangka panjang, Kementerian ESDM menyusun roadmap transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060. Strategi utamanya melalui pengembangan EBT secara masif dengan fokus pada tenaga surya, hidro, panas bumi, serta hidrogen; Retirement PLTU secara bertahap, pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti teknologi CCS/CCUS, serta pemanfaatan energi hidrogen dan nuklir.

Baca juga : Sentuhan Mentan Bikin Pertanian Semakin Maju

"Sedangkan di sisi demand adalah pemanfaatan kompor listrik dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, di samping penerapan manajemen energi," terang Arifin.

Pada jangka menengah, Kementerian ESDM menetapkan RUPTL PLN 2021-2030 dengan penambahan kapasitas EBT ditargetkan sebesar 20,9 GW atau 51,6 persen dari total pembangkit pada 2030. Sementara untuk jangka pendek, terdapat beberapa program. Yakni Pengembangan PLTS Atap dengan target 3,6 GW pada 2025; Program dedieselisasi, yaitu konversi PLTD ke Pembangkit EBT dan Gas sebesar 2 GW; Co-firing biomassa pada PLTU; dan pengembangan EBT off-grid bagi pemenuhan listrik di daerah 3T.

"Generasi muda adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan kesadaran para pemuda terhadap energi bersih, lingkungan, dan perubahan iklim. Peran generasi milenial dalam pengembangan energi terbarukan atau energi hijau sangat dinantikan," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense