Sebelumnya
Ditemui usai upacara, Prabowo ditanya soal perbincangannya Jokowi. Bahas apa, Pak? Ditanya begitu, Prabowo hanya tersenyum dan enggan mengungkapkan isi perbincangannya dengan Jokowi. "Kenapa sih, mau tahu aja," kilah Prabowo.
Prabowo kemudian mengomentari kemungkinan dirinya berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2024. Sempat muncul wacana agar Jokowi kembali maju di Pilpres 2024, namun sebagai cawapres mendampingi Prabowo.
"Anda tahu, kan, chemistry saya sama Pak Jokowi. Jadi kita akan bicarakan terus yang terbaik untuk bangsa, yang terbaik untuk negara, kita akan pikirkan," tuturnya.
Tak hanya soal paslon, Prabowo juga memastikan hubungannya dengan semua partai, termasuk PDIP, baik. "Saya chemistry dengan semua baik, ya, kan?" ungkapnya.
Baca juga : Kepala BNPT: Pancasila Adalah Ideologi Terbaik Di Dunia
Lebih lanjut, Prabowo menyebut terus mengikuti perkembangan terkait Pilpres 2024, khususnya dorongan untuk memasangkannya dengan Jokowi. "Saya mengikuti perkembangan, tentunya anda tahu, saya ini selalu berkoordinasi dengan Pak Jokowi," ucapnya.
Momen Prabowo mepet Jokowi ini, ramai diperbincangkan di media sosial. Materi yang diobrolkan juga masih jadi tebak-tebakan. Waketum PKB Jazilul Fawaid mengaku tidak tahu pasti apa yang disampaikan Prabowo ke Jokowi. Dia menebak, bisa jadi Prabowo menyampaikan sesuatu hal yang mendesak untuk dilaporkan kepada Jokowi dan meminta persetujuannya.
Namun, lepas dari itu, Jazilul mengatakan, Prabowo memang makin intens melakukan komunikasi dengan Jokowi. Harapannya komunikasi yang baik ini bisa memuluskan pencapresan Prabowo di 2024.
"Hemat saya, koalisi PKB dan Gerindra akan lebih semangat geraknya bila mendapat dukungan dan restu khusus dari Pak Jokowi. Tempel terus," kata Jazilul, kemarin.
Baca juga : Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Menurut Jazilul, sosok Jokowi masih diperhitungkan di pilpres 2024, mengingat Jokowi punya kekuatan relawan. Selain itu banyak pengikut Jokowi. "Jadi, Pak Jokowi akan menjadi salah satu variable utama untuk meraih kemenangan Pilpres 2024," jelas Jazilul.
Bagaimana penilaian pengamat? pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, pengaruh Jokowi memang masih sangat besar meski sudah tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden. Meski begitu, relawan Jokowi masih banyak dan masih solid. Jadi, wajar kalau para tokoh yang niat nyapres, berlomba-lomba mendekati Jokowi.
Namun, kata dia, terlalu dini jika menilai kedekatan itu sebagai bentuk dukungan. Soalnya, di beberapa kesempatan, Jokowi juga terlihat dekat dengan Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Erick Thohir, bahkan Airlangga Hartarto.
Menurut Ujang, tentu dalam hal ini Jokowi juga ingin mendekati para capres potensial. "Tujuannya, agar program pembangunan di era sekarang bisa dilanjutkan di pemerintahan yang akan datang," kata Ujang, tadi malam.
Baca juga : Prabowo: Mungkin Saja
Ujang melihat kedekatan Jokowi dengan para capres potensial masih biasa saja. Terlalu dini menilai itu sebagai bentuk dukungan. "Semua masih cair dan dinamis," ujarnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.