Sebelumnya
Untuk negara kita, WPV terakhir yang berhasil diisolasi adalah pada tahun 1995. Sementara itu, KLB polio akibat WPV di Indonesia dilaporkan terakhir terjadi pada 2005-2006 untuk virus polio tipe 1 yang berasal dari Timur Tengah.
KLB kali itu terjadi di 10 propinsi dan 47 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan total kasus yang dilaporkan sebanyak 305.
Suksesnya pengendalian Polio ini terjadi akibat vaksinasi massal yang diberikan pada anak-anak di dunia, dalam bentuk Oral Polio Vaccine (OPV), dalam bentuk virus yang dilemahkan.
Baca juga : Basarah: Prof. Haedar Pemimpin Sejuk Dan Mengayomi
Vaksin ini diteteskan ke anak dan memberi perlindungan terhadap penyakit polio. Namun, sebagian vaksin itu kemudian dapat keluar melalui tinja anak.
Nah, bila sanitasi tidak terjaga maka tinja yang megandung virus dilemahkan sisa vaksin itu dapat tersebar di lingkungan, dan pada keadaan tertentu dapat bermutasi menjadi apa yang dikenal dengan "vaccine derived polio virus (VDPV)".
Kalau VDPV ini menyerang anak yang belum mendapat vaksinasi, maka anak itu dapat juga mengalami keadaan lumpuh layu polio ini.
Baca juga : Canangkan Kerja Politik Modern, KIB Diapresiasi
VDPV ini juga dapat berhubungan dengan virus tipe 1, 2 dan 3. Kita dengar dari penjelasan bahwa di Aceh adalah yang VDPV tipe 2.
Perlu diketahui bahwa penyakit akibat VDPV kini ada juga di banyak negara. Sebelum di Aceh ini maka September 2022 yang lalu juga ada laporan kasus VDPV2 dari Amerika Serikat yang juga menyerang seorang yang belum dapat vaksinasi Polio.
Di waktu yang sama maka di Inggris juga ditemukan VDPV2, tapi hanya di lingkungan dan tidak ditemukan kasus pada manusia di negara itu.
Baca juga : Prof. Tjandra: Tolong, Masukkan Vaksin Bivalen Untuk Booster
Selain Amerika Serikat dan Inggris, VDPV2 juga ditemukan di berbagai negara Afrika. Kemudian tahun 2019-2020 juga ada di Malaysia dan Filipina.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.