BREAKING NEWS
 

Perpustakaan Harus Antarkan Indonesia Jadi Negara Produsen

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Selasa, 28 Februari 2023 09:33 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kanan) bersama Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, dalam Festival Literasi, di Banjarnegara, Senin (27/2). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan pada masa kini harus mengubah paradigma dan bergerak menjangkau masyarakat. Hal itu disampaikan Syarif Bando dalam Festival Literasi memperingati Hari Jadi ke-452 Kabupaten Banjarnegara. Kepala Perpusnas menjelaskan perpustakaan harus menjadi ruang belajar terbuka untuk masyarakat, khususnya masyarakat marginal.

“Pentingnya transformasi digital tidak lain diarahkan untuk mempercepat penguasaan terhadap akses ilmu pengetahuan. Kemudian dilanjutkan dengan upaya untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas. Lalu, dilanjutkan dengan kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja,” paparnya, saat membuka Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Pendopo Dipayuda Adigraha Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Senin (27/2).

Syarif Bando mengapresiasi komitmen Pemkab Banjarnegara atas upaya menjalankan arahan Presiden Jokowi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui layanan yang disediakan seperti perpustakaan digital, POCADI, hingga perpustakaan keliling dan layanan pelibatan masyarakat, masyarakat didorong untuk meningkatkan kualitas produk unggulan daerahnya.

Syarif Bando mendorong pemerintah daerah untuk menghadirkan buku-buku ilmu terapan di tengah masyarakat. “Perpustakaan melalui buku-buku ilmu terapan harus mampu mengantarkan bangsa Indonesia menjadi negara produsen,” ucapnya.

Baca juga : Hunian Astra Land Indonesia di Tangerang Didukung Stasiun MRT dan 3 Akses Tol

Dia juga menegaskan, literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang pada satu subjek ilmu tertentu yang parameternya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang bisa dipakai dalam kompetisi global. 

Bersama para peserta yang hadir, Syarif Bando berbahagia atas kesempatan mengunjungi Bazar Kreatif yang memamerkan produk hasil literasi dari berbagai kalangan masyarakat seperti pelajar dan komunitas baca di Kabupaten Banjarnegara. Di antara Rumah Literasi Digital SMK N 1 Bawang, Pustaka Cendekia SMP N 1 Banjarnegara, Taman Baca Masyarakat (TBM) Kartini Kabupaten Banjarnegara, TBM Istiqomah Kota Banjarnegara, dan Sekolah Lansia Istiqomah kota Banjarnegara. 

Hasil produk literasinya antara lain Madu Laskar Lembah Malu, Kirab Budaya Boyong, Oyong Genggong, Handcraft Karya Siswa, Aplikasi Sims 9, Ebook Kubuku, Interactive Intelligence Panel, Marketing Bisnis Online, dan Digital Manufacturing Design and Product.

Adsense

Acara tersebut dihadiri 500 peserta, terdiri dari jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, tokoh masyarakat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), peserta didik. Acara juga diikuti 3.000 peserta acara secara daring.

Baca juga : Dukung Sarana Peternakan Di Sumut, Pupuk Indonesia Bangun Sumur Bor

Pada kesempatan yang sama, dilakukan Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Banjarnegara Lucia Tri Harso Widirahmanto dan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Banjarnegara oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto. Tri Harso menjelaskan, kemampuan literasi tidak tumbuh secara alamiah, namun harus dilaksanakan melalui proses belajar maupun proses pembiasaan. Dia meminta Bunda Literasi dapat menjadi panutan dan motivator.

“Bunda Literasi adalah ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan literasi bagi masyarakat di Banjarnegara. Banyak tentu saja sudah menunggu kiprah ibu-ibu sekalian memasarkan literasi sehingga bisa meningkatkan pengetahuan, kemajuan, serta kesejahteraan bagi masyarakat di Banjarnegara,” ungkapnya.

Pelaksanaan kegiatan Bunda Literasi dibebankan kepada APBD Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan yang dilakukan di antaranya pengadaan sarana-prasarana, pengadaan buku, promosi, dan kegiatan pelatihan kreativitas untuk produksi setingkat home industry.

Talkshow menghadirkan narasumber di antaranya Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar dan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjarnegara Lilis Ujianti. Adin menjelaskan program Perpustakaan Nasional Berbasis Inklusi Sosial yang gencar dilakukan Perpusnas bersama pemerintah daerah menjadi cara menghadirkan perpustakaan sebagai ruang bagi masyarakat belajar dan berbagi pengalaman.

Baca juga : Prawiro Indonesia Gaet Milenial Dukung Prabowo

“Kita harapkan, pemerintah daerah bisa mereplika Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi ini karena sangat efektif. Menjelang berbagai ketidakpastian global yang mengancam, perekonomian kita pada tingkat mikro harus dikuatkan dengan kreatifitas yaitu produksi-produksi lokal yang kita kembangkan melalui literasi terapan ini,” urainya.

Sementara itu, Lilis Ujianti menegaskan pendidikan dan keterampilan untuk mencapai kesejahteraan berawal dari literasi. Lilis mengajak seluruh pihak menggerakkan literasi Kabupaten Banjarnegara untuk mengantarkan generasi muda menjadi generasi yang sukses.

“Semuanya ada korelasinya dengan literasi. Bagaimana literasi bisa membangun anak-anak, bagaimana literasi bisa membuat kita untuk menjadi lebih baik,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense