BREAKING NEWS
 

Masih Ributin Ucapan Natal, Kapan Majunya Bangsa Ini?

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 24 Desember 2019 07:14 WIB
Pohon Natal Rockefeller Center di New York, AS banyak menarik wisatawan dari seluruh dunia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Besok, saudara kita umat Kristiani akan merayakan Natal. Bagi umat lain, dipersilakan mau ngucapin atau tidak. Yang penting jangan ribut, apalagi sampai adu fisik. Urusan keyakinan biarkan tumbuh di hati masing-masing. Sekarang, mari bersama-sama kita memajukan bangsa ini.

Boleh atau tidak umat Islam mengucapkan Selamat Natal, kembali ramai. MUI Pusat tetap pada pendirian, tidak pernah mengeluarkan fatwa soal ini. Namun, MUI Jawa Timur (Jatim) punya pendirian lain.

MU Jatim menganggap, pengucapan Selamat Natal atau selamat hari besar agama lain bisa merusak akidah Islam. “Ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu, berpotensi merusak akidah kita,” ujar Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus.

Yunus menjelaskan, ketika seorang Muslim mengucapkan “Selamat Natal”, orang tersebut membenarkan ajaran agama lain. Kata dia, Natal adalah perayaan lahirnya “Anak Than”. “Ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu, sama saja kita memberi selamat atas lahirnya putra tuhan,” jelas dia.

Dia menegaskan, imbauan agar tidak memberi ucapan “Selamat Natal” bukan sebuah sikap intoleransi. Toleransi, katanya, merupakan sikap saling menghormati perbedaan, bukan mencampuradukan ajaran agama.

Baca juga : Pak Menteri, Kenapa Kita Belum Terapkan Jaringan 5G?

“Ketika orang tidak mengucapkan selamat hari Natal, menggunakan atribut perayaan mereka itu jangan disebut intoleran,” tandasnya.

MUI Pusat memberikan tanggapannya soal polemik ini. Waketum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, menyebut, lembaganya belum pernah mengeluarkan ketetapan fatwa tentang hukumnya mem berikan tahniah atau ucapan Selamat Natal kepada umat Kristiani yang merayakannya.

"MUI mengembalikan masalah ini kepada umat Islam untuk mengikuti pendapat ulama yang sudah ada, sesuai dengan keyakinannya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Agama ini, kemarin.

Adsense

MUI menghargai p

endapat ulama yang menyatakan ucapan Natal itu hukumnya haram atau dilarang agama. Namun, MUI juga menghormati pendapat ulama yang menyatakan bahwa ucapan Natal bukan bagian dari keyakinan agama. Sehingga hukumnya mubah alias tidak dilarang agama.

Baca juga : Segera Dibentuk, Badan Otoritas Pembangunan Ibu Kota Baru Setingkat Menteri

MUI, lanjut Zainut, mengimbau ke pada seluruh masyarakat untuk arif dan bijaksana menyikapi perbedaan pendapat tersebut. “Tidak menjadikan polemik yang justru dapat mengganggu kerukunan dan harmoni hubungan intern, maupun antarumat beragama,” imbau dia.

Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan, ucapan Natal tidak akan mengganggu akidah seorang muslim. Menurutnya, sah saja jika ada yang meyakini muslim tidak boleh mengucapkan Selamat Natal. Namun, Fachrul meminta masyarakat Indonesia untuk saling menghargai pendapat

Fachrul telah menyiapkan Nota Menteri Agama dalam menyambut Natal 2019. Dalam tulisan itu, dia hendak memberi pesan kesetaraan bagi setiap umat beragama, merayakan hari raya masing-masing.

Ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas, punya pendapat sama seperti Fachrul. Menurut PBNU, mengucapkan Natal tidak mengganggu keimanan umat Muslim. Asal, niatnya dalam ukhuwah wathaniyah, atau ikatan persaudaraan yang dilandasi atas kesamaan negara.

Ketum PBNU, Said Aqil Sirad, sudah mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2020. Ucapan itu diunggah di akun YouTube NU CHANNEL, Minggu kemarin. “Dengan Natal ini, kita perkuat persaudaraan kita. Kita tatap masa depan, semakin bermartabat, semakin berbudaya,” ajak Kiai Said.

Baca juga : Generasi Milenial Generator dan Kreator Kemajuan Bangsa

Muhammadiyah juga berpendapat serupa. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menuturkan, soal ucapan Natal, lebih baik dikembalikan pada pilihan masing-masing. Tidak perlu mengimbau atau melarang mengucapkan Natal. Hal itu merupakan wilayah keyakinan, yang tidak bisa dicampuri.

Di jagat Twitter, warganet juga ramai mengomentari soal ucapan Natal ini. “Tiap taun kaya gini. Basi ah,” cuit @swastikaexodian.

Beberapa akun menyebut, ribut-ribut soal ucapan Natal, membuat negara ini tidak maju. “Negara-negara lain udah bahas AI & 5G, lah di Indonesia masih aja bahas soal ucapan natal.. hadeuhh,” cuit @MikelClassico. “Kapan ya majunya bangsa ini?” sambung @zain_haddy. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense