BREAKING NEWS
 

KSAD Dukung Penelitian Vaksin Berbasis Sel Dendritik

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Kamis, 27 Mei 2021 14:05 WIB
KSAD Jenderal Andika Perkasa (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mendukung penelitian vaksin berbasis pelayanan sel dendritik, dalam upaya penanganan Covid-19 di Tanah Air.

"Penelitian ini adalah sesuatu yang sifatnya saintifik. Ini sesuatu yang sangat mungkin didukung," kata Andika dalam siaran TNI AD, Kamis (26/5).

Penelitian berbasis pelayanan tersebut memanfaatkan fasilitas Cell Cure Center yang dimiliki oleh RSPAD Gatot Soebroto.

Baca juga : RI Perkuat Hubungan Bilateral Dengan Afrika

Fasilitas ini akan mempermudah pelaksanaan penelitian.

"Cell Cure Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada individu yang sifatnya seperti immunotheraphy, dapat pula digunakan kepada penderita kanker, diabetes melitus, lupus hingga yang memiliki permasalahan pada otak maupun otot," jelas Andika Perkasa.

Adsense

Penelitian ini merupakan pengembangan vaksin Nusantara, yang kemudian berubah menjadi penelitian berbasis pelayanan dengan sel dendritik, untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi Covid.

Baca juga : Banyak Pengusaha Ethiopia Tertarik Berbisnis Dengan Indonesia

Pembahasan dan penandatanganan nota kesepahaman soal penelitian tersebut telah dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Badan POM Penny K Lukito.

"Penelitian di RSPAD Gatot Soebroto merupakan upaya akhir. Mudah-mudahan, akan segera mendapatkan solusi. Terima kasih, TNI Angkatan Darat berkenan untuk memberikan bantuan dan dukungan pada penelitian ini," kata Muhadjir.

Penelitian dilakukan oleh RSPAD Gatot Soebroto itu ditujukan hanya untuk perorangan.

Baca juga : Kedudukan Pemimpin Terbaik

Hal tersebut berdasarkan hasil kesepahaman antara Kementerian Kesehatan RI, TNI Angkatan Darat, Badan POM dan Kemenko PMK.

Dalam hal ini, BPOM berperan menyediakan pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan sel dendritik itu.

"Ini adalah proses penelitian yang tidak akan masuk ke jalur registrasi ke BPOM. Karena itu, tidak akan diproduksi secara massal, atau digunakan dalam suatu vaksinasi yang bersifat massal menurut anjuran pemerintah,” ujar Kepala BPOM. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense