BREAKING NEWS
 

Kudus Belum Mulus, Corona Nyerang Bangkalan-Lamongan

Reporter & Editor :
APRIANTO
Senin, 7 Juni 2021 07:50 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan), Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) dan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (kedua kiri) bersiap memasuki lapangan apel di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (6/6/2021). (Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat pemerintah masih berjibaku menjinakkan virus Corona di Kudus, Jawa Tengah, Corona bergeser ke Jawa Timur, menyerang Bangkalan dan Lamongan. Pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, BNPB, dan tenaga kesehatan sudah turun tangan, masyarakat juga diminta tidak abai melaksanakan protokol kesehatan, supaya Corona bisa dibunuh.

Hingga kemarin, kasus Corona di Kudus belum terlihat tanda-tanda akan melandai. Tercatat, ada lagi penambahan positif sebanyak 183 orang. Sehingga total kasus aktif mencapai 1.413 orang.

Jumlah ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Mengingat pada awal Juni lalu, jumlah kasus positif di Kudus hanya 26 orang. Kasus yang meninggal lebih mengkhawatirkan lagi. Dalam sepekan terakhir, 50 orang meninggal karena Covid. Melonjaknya pasien yang positif dan meninggal ini bikin petugas kesehatan kewalahan.

Baca juga : Ganjar, Sepi Serangan Tapi Ramai Dukungan

Melihat kondisi yang masih belum kondusif ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto turut berkunjung ke Kota Kretek itu, kemarin. Di sana, jenderal bintang empat ini menggelar rapat terbatas penanganan Covid-19. Ratas ini dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Kudus HM Hartopo, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito.

Apa hasilnya? Hadi bilang, dalam rapat itu disepakati agar Pemkab memperbaiki penanganan Covid-19. Pasalnya, ada 60 desa yang menjadi zona merah. Ia juga menginstruksikan jajarannya membantu penanganan Covid-19, antara lain dengan mendirikan posko Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Tugasnya: menegakkan protokol kesehatan, membantu dan mendata pelaksanaan PCR (Polymerase Chain Reaction) dan melakukan pemisahan untuk isolasi jika sudah terkonfirmasi positif.

“Setiap desa harus ada satu posko PPKM Mikro agar zona merah menjadi kuning dan akhirnya menjadi hijau,” kata Hadi.

Baca juga : Indonesia Bukan Satu-satunya Negara Yang Batal Pergi Haji Tahun Ini

Ia juga meminta tokoh masyarakat agar aktif menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

Dalam rapat itu juga, Pemkab memutuskan menutup semua objek wisata dan mengimbau warga tetap di rumah. Warung makan hanya dibolehkan melayani pembelian untuk dibawa pulang.

Terakhir, seribuan warga Kudus yang sedang menjalani isolasi mandiri akan dievakuasi ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. “Insya Allah mulai besok, makanya kita akan percepat,” ungkap Bupati Hartopo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense