BREAKING NEWS
 

Terinfeksi Covid-19, Kepala Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac Meninggal Dunia

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 7 Juli 2021 21:34 WIB
DR. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes (Foto:Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis PT Bio Farma (Persero) yang juga Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac, DR. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes meninggal dunia pada Rabu (7/7) setelah berjuang melawan Covid-19.

Kabar duka ini antara lain disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir via laman Instagramnya.

"Hari ini, saya mendapatkan kabar duka dari keluarga besar PT Bio Farma. DR. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes., Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma, meninggal dunia. Almarhumah adalah lead scientist dan kepala dari puluhan uji klinik yang dilakukan oleh Bio Farma. Termasuk juga uji klinik vaksin Covid-19 kerjasama dengan Sinovac - yang telah diproduksi dan disuntikkan kepada puluhan juta orang di Indonesia, sebagai ikhtiar kita untuk bisa segera lepas dari pandemi Covid-19 ini," ungkap Erick, Rabu (7/7).

Baca juga : Covid-19, MK Tunda Sidang Perkara Hingga 20 Juli

"Kepergian beliau, sungguh kehilangan yang luar biasa besar bagi kami keluarga besar BUMN, dan juga Indonesia. Insya Allah, apa yang dilakukan menjadi amal ibadah beliau, dan bisa terus menjadi manfaat bagi bangsa," sambungnya.

Adsense

Ungkapan duka cita juga datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Turut berduka cita, atas berpulangnya Dr. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, MKes. Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis @biofarmaid . Almarhumah adalah kepala uji klinis vaksin Sinovac yang kita gunakan hari ini. Sepanjang kariernya, mengetes belasan jenis vaksin untuk keamanan kesehatan warga Indonesia. Almarhumah adalah pahlawan kita di era pandemi ini. Duka cita dan doa kita untuk semua nakes, dan mereka yang berpulang dalam tugasnya. Doa kita semua juga untuk semua yang sedang berjuang sembuh dari Covid, di hari-hari panjang ini. Mari sejenak kita jeda untuk mendoakan mereka yang sudah berpulang, dan mereka yang sedang berjuang," tutur gubernur yang akrab disapa Kang Emil, Rabu (7/7).

Baca juga : Berjuang Melawan Covid-19, Direktur Indef Enny Sri Hartati Meninggal Dunia

Novilia yang lahir di Pekanbaru pada 9 April 1969, mengawali karier di Bio Farma pada tahun 2001, dengan latar belakang pendidikan di bidang kedokteran.

Meski berbekal ilmu medis, Novilia selalu memandang vaksinologi dan uji klinis sebagai hal baru yang penuh tantangan dan menarik untuk dipelajari.

"Ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika saya dan tim pernah merintis satu bagian baru bernama Evaluasi Produk yang kemudian berubah nama menjadi Uji Klinis. Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru. Sehingga, dibutuhkan satu bagian khusus yang menangani uji klinis," tutur ibu tiga anak yang menamatkan pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Padjadjaran Bandung, serta S2 Mikrobiologi dan S3 Ilmu Kedokteran di almamater yang sama, seperti dimuat laman resmi Bio Farma. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense