Sebelumnya
Namun, di saat negara-negara lain menutup pintu untuk Indonesia, justru di dalam negeri malah membuka pintu buat WNA. Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mencatat, 24.594 warga negara asing (WNA) telah memasuki Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta selama periode 1 Juni-6 Juli 2021. Lima negara mendominasi kedatangan dari puluhan ribu WNA tersebut: China 5.298, Jepang 2.155, Korea Selatan 1.731, Amerika Serikat 1.728, dan Rusia 984 orang.
Pengamat Kebijakan Publik, Alvin Lie mengaku gemas dengan sikap pemerintah. Dengan tingginya kasus positif, harusya pemerintah segera menutup pintu bagi kedatangan WNA dari luar negeri.
Baca juga : Messi: Kegilaan Yang Tidak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-kata
“Makin banyak negara yang menutup gerbang internasionalnya bagi penumpang dari Indonesia,” kritiknya melalui akun @alvinlie21.
Alvin merasa, pemerintah tidak total membatasi mobilitas masyarakat. “Sementara kita tetap buka lebar-lebar gerbang internasional. Tidak sadar bahwa virus #Covid-19 dibawa manusia dari negara lain. Entah apa dalam benak para pembuat kebijakan kita,” sesalnya.
Baca juga : BMKG Dorong Pakar Bikin Sistem Peringatan Dini Tsunami Non Tektonik
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan ikut mendesak pemerintah melarang WNA masuk ke Indonesia. Menurutnya, WNA yang masuk berpotensi menjadi medium penyebaran varian baru Corona. Syarief menilai, masih dibiarkannya WNA masuk ke Indonesia menunjukkan kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menilai, pelarangan masuknya WNA ke Indonesia di masa darurat adalah hal yang lumrah. “Kita sedang berada di kondisi darurat. Sehingga pelarangan WNA adalah hal yang relevan. Beberapa negara juga melakukan pelarangan yang sama terhadap WNI,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Minta Dimaklumi
Syarief meminta pemerintah belajar dari negara lain yang berhasil keluar dari pandemi. Rata-rata mereka melakukan pembatasan ketat WNA dan pergerakan masyarakat. Begitu juga lokalisasi kasus, dan percepatan vaksin corona.
“Pemerintah harusnya membuat kebijakan secara komprehensif dengan pengetatan dalam negeri dan pelarangan WNA masuk ke Indonesia selama masa darurat,” pungkasnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.