BREAKING NEWS
 

Kasus Positif Di 6 Provinsi Melonjak 150 Persen

WHO: Indonesia Perlu Pembatasan Ketat

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Kamis, 22 Juli 2021 18:48 WIB
Seiring melonjaknya kasus Corona, warga antre mengisi tabung oksigen di Stasiun Pengisian Oksigen PT Sentul Prima Gasindo Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (21/7). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia atau Wolrd Health Organization (WHO) menyatakan situasi penularan Covid-19 di Indonesia sangat tinggi. WHO menyarankan pembatasan ketat dilakukan untuk membendungnya. Kesimpulan WHO ini tertuang dalam Situation Report-64 yang dirilis oleh WHO pada Rabu (22/7).

Situation report ini rutin dirilis setiap pekan. WHO memaparkan, per 21 Juli 2021, ada 32 provinsi di Indonesia yang mengalami lonjakan kasus. Sebanyak 17 provinsi di antaranya bahkan mengalami peningkatan hingga 50 persen.

Adsense

Baca juga : Indonesia Dicintai, Indonesia Ditakuti

"Selama sepekan, antara 12 hingga 18 Juli, 32 dari 34 provinsi melaporkan peningkatan jumlah kasus. Sementara 17 di antaranya mengalami peningkatan kasus yang mengkhawatirkan, sebesar 50 persen atau lebih. Kemudian 21 provinsi, 8 provinsi baru ditambahkan sejak minggu sebelumnya, sekarang telah melaporkan varian Delta dan tes positif proporsinya lebih dari 20 persen di 33 dari 34 provinsi," begitu tulis WHO dalam laporannya.

Isi laporan berikutnya, WHO bahkan mencatat, ada enam provinsi di Indonesia yang mengalami lonjakan kasus Corona mingguan lebih dari 150 persen. Banten menjadi provinsi dengan lonjakan kasus tertinggi, yakni mencapai 540 persen. Disusul Sumatera Utara (238 persen), Papua (233 persen), Kalimantan Selatan (196 persen), Jawa Timur (187 persen) dan Jambi (152 persen).

Baca juga : 10 Negara Sahabat Tawarkan Bantuan

Berdasarkan data ini, WHO menyatakan Indonesia sedang menghadapi penularan yang sangat tinggi. Oleh karenanya, WHO menyarankan pemerintah Indonesia melakukan pembatasan yang ketat.

"Indonesia saat ini menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi. Ini merupakan indikasi betapa sangat pentingnya menerapkan pembatasan kegiatan sosial dan penanganan kesehatan masyarakat yang ketat atau public health and social measures (PHSM), khususnya pembatasan pergerakan, di seluruh wilayah negara," imbau WHO. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense