BREAKING NEWS
 

Soal Penanganan Corona

Luhut Bilang Terkendala Tapi Bisa Terkendali

Reporter & Editor :
APRIANTO
Rabu, 8 September 2021 07:20 WIB
Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Saat ini, negara-negara yang disebut Luhut itu sedang mengalami kenaikan kasus. Singapura misalnya. Dari sebelumnya landai, rata-rata hanya dua digit kasus, kini naik. Kemarin, ditemukan 328 kasus baru. Padahal, cakupan vaksinasi negeri Singa itu sudah 81 persen untuk dosis pertama dan 79 persen untuk dosis kedua.

Malaysia juga masih pontang-panting, dengan penambahan 18.547 kasus baru, kemarin. Lalu, Thailand dengan 13.821 kasus.

Baca juga : Airlangga Pastikan Inflasi Tetap Terkendali

Vietnam, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai negara paling sukses menangani Covid-19, kini harus menghadapi lonjakan cukup tinggi. Yakni 12.481 kasus, per 6 September. Di hari yang sama, kasus Covid-19 Korea Selatan juga belum menunjukkan penurunan signifikan. Masih di angka 1.596 kasus.

Apakah penanganan Corona Indonesia lebih baik dari Singapura, Vietnam, Korsel? Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, Indonesia tak bisa disejajarkan dengan negara-negara tersebut. Selain wilayah kita lebih besar, juga merupakan negara kepulauan. Banyak pulau-pulau kecil dan terluar dengan kompleksitas masalah dan karakter penanganan yang berbeda.

Baca juga : Permintaan Sektor Manufaktur Mulai Menggeliat, Inflasi Tetap Terkendali

"Kalau ada klaim begitu, ya sah-sah saja. Tapi, nggak bisa. Jika bicara 3T misalnya, itu kita kalah. Kita adalah yang paling rendah di ASEAN dalam hal testing. Kematian kita juga masih tinggi," kata Dicky, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka kemarin.

Meski begitu, dia memandang, klaim Luhut juga memiliki sisi positif. "Klaim Pak Luhut ini boleh untuk membangkitkan optimisme," katanya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense