BREAKING NEWS
 

Usulan Muktamar NU Digelar Tahun Ini

Masyarakat Diingatkan Bahaya Gelombang Ketiga Covid

Reporter : MARULA SARDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 23 September 2021 19:00 WIB
Kiai-kiai sepuh Jawa Timur bertemu mendesak Muktamar NU Ke-34 digelar tahun ini, di Pesantren Lirboyo, Kediri, Senin (20/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat diminta tidak terlalu cepat merayakan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Rencana untuk menggelar acara yang mengumpulkan banyak orang sebaiknya dihindari. Mengingat Indonesia masih dalam bayang-bayang terjadinya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19.

Seperti diketahui, Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Nahdlatul Ulamat (PBNU) untuk menggelar Muktamar ke-34 NU pada tahun 2021. Alasannya karena muktamar penting untuk segera dilaksanakan setelah tertunda hampir satu tahun akibat pandemi Covid-19.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, masyarakat dan pemerintah harus hati-hati dalam menanggapi penurunan kasus Covid-19 saat ini. Sebab, sampai saat ini, vaksinasi yang telah dijalankan belum melebihi 50 persen dari seluruh penduduk Indonesia.

Untuk itu, Dicky mengimbau agar kegiatan yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus ditunda.

Baca juga : GP Ansor Dukung Muktamar NU Ke-34 Digelar Tahun Ini

"Protokol kesehatan dalam satu acara bukan barang ajaib dan bukan jaminan. Terbentuk protokol kesehatan itu akan berfungsi efektif ketika data-data atau indikator ideologinya memang sudah kuat, seperti tracing, testing, dan treatment (3T) sudah diperkuat. Baru protokol kesehatan  kuat. Kalau masih sekadarnya protokol bagus tapi tetap ada risiko besar terjadi lonjakan," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (23/9).

Dia mencontohkan terjadinya lonjakan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar. Ini menjadi salah satu yang membuktikan bahaya gelombang ketiga Covid-19 masih akan terjadi di Indonesia.

Kondisi ini semakin rumit lantaran sudah dibukanya tempat-tempat umum, seperti mall dan bioskop.

Adsense

"Gelombang ketiga itu sangat bisa karena apa cakupan vaksinasi kita masih belum lebih dari setengah populasi yang lengkap. Kemudian juga diancam dengan varian baru ditambah tidak meratanya 3T," ingatnya.

Baca juga : KPK Gelar Kompetisi Jaga Data Challenge

Dicky mengingatkan, kondisi setiap daerah untuk menerapkan standar aman dari Covid-19 tidak bisa digeneralisir. Terlebih kemampuan dan kemauan setiap daerah untuk melakukan tracing, testing dan treatment berbeda-beda. Sehingga tetap harus membatasi kegiatan yang tidak mengumpulkan banyak orang.

"Pelonggaran pembukaan atau aktivitas apapun itu bukan tanda aman," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Luqman Hakim mendukung digelarnya Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Ke-34 digelar tahun ini. Dukungan ini, didasari amanah banyak kiai dan ulama sepuh.

"Penyelenggaraan Muktamar NU Ke-34 Penting secepatnya dilaksanakan, mengingat sudah tertunda hampir satu tahun," ujar Luqman kepada RM.id, Rabu (22/9).

Baca juga : Anies Banyak Ditanya Biografi

Luqman menjelaskan, Muktamar sudah terlalu lama ditunda sejak terjadwal Oktober 2020 silam di Lampung. Penundaan ini, karena pertimbangan pandemi Covid-19. Namun, pengendalian pandemi saat ini sudah jauh lebih maju dibandingkan tahun kemarin.

Pun, kesadaran masyarakat melaksanakan protokol kesehatan semakin membaik.

"Capaian vaksinasi yang makin meluas dan keberhasilan adaptasi dengan kenormalan baru, tentu menumbuhkan harapan baru bagi pelaksanaan berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari," katanya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense