BREAKING NEWS
 

BPIP Dorong Desa Berdikari Di Palu

Reporter : BAMBANG TRISMAWAN
Editor : ADITYA NUGROHO
Selasa, 26 Oktober 2021 16:34 WIB
Acara Nosiala Pale Menuju Palu Adipura. Deklarasi Kelurahan Berdikari. Palu Bergerak Bersama yang digelar di Milana Graha Sabha, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/10). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Palu Hadianto Rasyid kaget dengan antusiasme Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Melalui berbagai program guna mendukung Kota Lima Dimensi itu lebih maju, tertib, dan indah, sesuai mindset Pancasila. 

"Atensi kami. BPIP sungguh serius hadir ingin menyatu dengan masyarakat Palu, agar kota ini semakin dicintai," ucap Hadianto dalam acara 'Nosiala Pale Menuju Palu Adipura. Deklarasi Kelurahan Berdikari. Palu Bergerak Bersama' yang digelar di Milana Graha Sabha, Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (26/10). 

Sang Wali Kota bahkan lebih kaget lagi saat BPIP, yang diwakili Direktur Pembudayaan Irene Camelyn Sinaga, menghadirkan Bambang Irianto. Hadianto terpukau dengan lelaki 64 tahun itu sebagai Ikon Pancasila dan peraih Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan 2018. 

Baca juga : Erick Dorong Santri Jadi Motor Ekonomi Syariah

"Saya kaget. Meraih Kalpataru itu luar biasa hebat. Semoga sosialisasi ini bermanfaat, Pak Bambang bisa mendampingi seluruh kelurahan di Palu," pujinya. 

Adsense

Diketahui, Bambang adalah mantan Ketua RW 23, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. Dia inisiator Kampung Glintung Go Green, yang akhirnya dinobatkan sebagai Kampung Konservasi Air pertama di dunia dalam lomba Guangzhou Award for Urban Innovation. Alumnus Jurusan Pertanian Universitas Brawijaya ini lantas menggagas gerakan Kampung Tematik di berbagai daerah.

"Jangan minta proposal, bangun kampung itu modal the power of  kepepet. Saya sampai bikin Garis-garis Besar Haluan Kampung," ceplos Bambang yang langsung disambut tawa.

Baca juga : Strategi Distro NSA Indonesia Bertahan Dimasa Pandemi

Saat acara berlangsung, Bambang renyah sekali menjelaskan kisah inspiratifnya di depan para Lurah, Camat, Babinsa, Kesbangpol, tokoh agama dan masyarakat Palu.

"Saya dipilih menjadi RW pada akhir Desember 2012. Kampungnya kumuh, kriminalitasnya tinggi, langganan banjir, tingkat kesehatan warganya memprihatinkan, banyak yang stroke. Kemudian rata-rata warga kena rentenir," demikian salah satu curhatnya.

"Satu-satunya prestasi RW 23 saat itu pernah meraih gelar juara lomba memandikan jenazah. Dari situ lah saya ingin membangun kampung kelahiran saya."

Baca juga : Data Berbasis SDGs Arahkan Desa Bergerak Lebih Maju Dan Cepat

Sebagaimana BPIP, Bambang berharap bisa mendorong program Desa Berdikari secara kontinyu di Palu. "Desa yang mandiri, tidak bergantung pada bantuan dari pihak lain," tukasnya. "Izinkan kami menjadi pelayan masyarakat," imbuh Irene. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense