Dark/Light Mode

Data Berbasis SDGs Arahkan Desa Bergerak Lebih Maju Dan Cepat

Rabu, 20 Oktober 2021 21:18 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, dibutuhkan fokus dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Selain itu, juga dibutuhkan penanganan lengkap dan terintegrasi berdasarkan kebutuhan warga desa yang berbasis data mikro yang dikumpulkan desa.

"Pembangunan Desa harus berpegang pada prinsip no one left behind. Tidak boleh ada satu orang pun yang terlewatkan, tidak boleh ada satu warga desa pun yang tidak dapat menikmati hasil pembangunan desa," tegas Halim Iskandar, di Jakarta, Rabu (20/10).

Baca juga : Bamsoet Resmikan Tempat Hang Out Baru Di Bandung, Ajak Milenial Majukan UMKM

Karena itulah, sejak tahun ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini menggunakan SDGs Desa sebagai upaya terpadu percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

SDGs ini memiliki 18 tujuan dengan 222 indikator pemenuhan kebutuhan warga, pembangunan wilayah desa, serta kelembagaan desa.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Halim ini, untuk mencapai tujuan SDGs Desa, dimulai dengan pendataan desa berbasis SDGs Desa.

Baca juga : Soal Percaloan CPNS, Tjahjo Desak Polri Tindak Tegas Anak Nia Daniati

Sesuai Permendesa PDTT Nomor 21 tahun 2020, data desa berbasis SDGs Desa adalah data rinci berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wilayah terkecil level RT, dan data pembangunan desa.

Data Desa tersebut dikumpulkan relawan desa, tersedia dan dimiliki desa, serta digunakan oleh desa.

Data tersebut, kata Gus Halim, akan masuk ke dalam Sistem Informasi Desa (SID) yang mengintegrasikan informasi potensi dan masalah tiap-tiap desa yang diolah menjadi rekomendasi pembangunan bagi satu per satu desa.

Baca juga : Nerbangin Drone Nggak Boleh Sembarangan

Upaya ini memadukan pengorganisasian langkah 74.961 desa, dengan tetap menjamin kelestarian 741 budaya lokal berikut lebih dari 500 ribu lembaga sosial desa yang masih aktif.

Data dari SID tertanggal 11 Oktober lalu, telah mencatat sebanyak 1.578.294 kader desa yang tergabung dalam Pokja Relawan Pendataan Desa.

Di tangan mereka telah terkumpul data desa sebanyak 44.634 desa (60 persen), data rukun tetangga sebanyak 486.687 RT, data keluarga sebanyak 31.036.632 keluarga (99 persen), dan data warga sebanyak 92.627.352 orang (78 persen).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.