BREAKING NEWS
 

Posisi Jubir Presiden Lowong

Pengamat: Ngabalin Paling Cocok, Soalnya Berani Pasang Badan

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Sabtu, 30 Oktober 2021 08:07 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lowongnya posisi Juru Bicara Presiden selepas ditinggal Fadjroel Rachman yang ditunjuk menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan, ramai dibicarakan. 

Beberapa pihak, bahkan gamblang menyodorkan nama-nama dari berbagai macam background yang dinilai potensial.

Ada pakar politik, komunikolog, politisi, eksekutif di lingkungan Istana, hingga jajaran legislatif.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, yang paling tepat menduduki posisi jubir adalah sosok yang berani pasang badan untuk Presiden.

Baca juga : Presiden Tekankan Pentingnya Jurnalis Yang Bijak

Dia pun mencontohkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

"Paling cocok ya Ngabalin. PR buat Ngabalin, paling ya mengurangi diksi-diksi yang berujung polemik," kata Adib kepada RM.id, Sabtu (30/10).

Adsense

Menurutnya, selama ini Ngabalin sudah lebih condong ke posisi Jubir Presiden. Ngalahin Fadjroel, yang cuma aktif di media sosial.

"Saya kira, tokoh-tokoh seperti Ngabalin malah cocok. Tapi memang, dia punya kelemahan pada diksi. Narasi yang harusnya tidak terlalu polemik, gitu ya," jelas Adib.

Baca juga : PPP: Siapapun Jubir Presiden, Yang Penting Gampang Dihubungi

Dia yakin, kalau Ngabalin bisa mengevaluasinya, posisi jubir tidak akan kosong. Apalagi Ngabalin punya background lengkap.

Pernah mencicipi kursi DPR, mengerti soal intensitas kepresidenan dengan eksekutif, yudikatif, dan juga masyarakat.

"Saya kira malah cocok yang model seperti itu (Ali Ngabalin). Sekarang ini tinggal bagaimana Ngabalin bisa meredam (narasi) buruknya. Saya kira, dia cocok karena pengalamannya sudah lengkap," ucap dosen Fisip Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang itu.

Namun, Adib tak menutup kemungkinan, seluruh nama-nama yang muncul berpeluang menjadi suksesor Fadjroel.

Baca juga : Awas, Gelombang Tiga Corona Beneran Terjadi, Jangan Bandel

"Selama ini, banyak kebijakan pemerintah yang tidak tersampaikan dengan baik. Sehingga literasi masyarakat di bawah ini sering rancu. Tidak memahami secara utuh kebijakan Presiden Jokowi. Padahal, banyak yang baik. Ini yang jadi masalah," beber Adib.

Sampai saat ini, pihak Istana menyatakan belum ada arahan Presiden Jokowi, untuk penunjukan juru bicara baru. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense