BREAKING NEWS
 

Ngabuburit Bareng Corona

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : FITRIYANA YULIANTI
Senin, 3 Mei 2021 06:23 WIB
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia ketika bulan Ramadan adalah ngabuburit atau kegiatan menunggu adzan Maghrib. Namun, di masa pandemi seperti sekarang, pergi ngabuburit harus dipikirkan beribu kali.

Seperti istri saya yang bingung ketika diajak kakaknya pergi ngabuburit di taman perumahan terdekat. Istri saya mengaku takut terpapar virus Corona. Apalagi taman yang akan dikunjungi terkenal dengan keramaiannya, karena banyak jajanan dan permainan anak.

Baca juga : Pasrah Lebaran Di Rumah Saja

Setelah berpikir panjang dan melalui perdebatan a lot, akhirnya saya dan istri memutuskan ikut ngabuburit. Namun, hanya untuk memantau seberapa banyak orang yang berada di taman.

Adsense

Benar saja perkiraan kami, orang yang datang ke taman itu bludak. Berkerumun, penuh. Pedagang gorengan hingga kolak tidak pernah berhenti melayani pembeli. Orang yang lalu lalang tidak putus saling senggol karena padatnya area taman.

Baca juga : Momen Tingkatkan Syukur

Dalam hati saya, di hari biasa saja ada banyak orang yang berkerumun. Apalagi kalau akhir pekan, pasti lebih banyak lagi orang yang datang. Itu hanya di satu taman, tidak menutup kemungkinan hal serupa terjadi di area publik lainnya.

Dengan kondisi ini, kami tidak mau lama-lama di taman tersebut. Hanya sekilas saja saya dan istri memantau keadaan sekitar, lalu beranjak pergi. Takut ada orang yang positif Corona ikut jajan. "Ini sih ngabuburit bareng Corona," kata istri.

Baca juga : Ayo Baca Kamus

Hal ini tentu harus jadi perhatian Pemerintah Daerah. Di saat perjuangan melawan Covid-19 belum selesai, sudah banyak warga yang berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Tindakan tegas Kepala Daerah, petugas atau Satgas Penanganan Covid-19 sangat diperlukan. Meskipun keberadaan pedagang di area publik sangat membantu warga untuk mendapatkan jajanan berbuka puasa, tapi kalau melanggar prokes tetap harus ada teguran. [Alfian Sidik/Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense