BREAKING NEWS
 

Lestari: Perekonomian Global Kudu Dijawab Kebijakan Ekonomi Efektif

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Rabu, 5 Oktober 2022 20:58 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Tenaga Ahli Menteri Keuangan RI dan Staf Pengajar FEB UI, Kiki Verico mengungkapkan, saat ini terjadi goncangan pada rantai pasokan dunia karena merosotnya industri elektronik dan otomotif dunia sebagai dampak pandemi dan perang Rusia dengan Ukraina.

Karena kebutuhan logistik untuk sektor elektronik dan otomotif sangat besar, tambah Kiki, ketika produksi elektronik dan otomotif jatuh karena pandemi dan perang maka terjadi goncangan pada rantai pasokan global.

Adsense

Baca juga : Perhutanan Sosial Nyata Pulihkan Ekonomi Rakyat Saat Pandemi

Perekonomian lesu akibat pandemi dan perang saat ini, menurut Kiki, tidak separah dampak pandemi dan perang yang terjadi pada masa Perang Dunia II.

Karena saat ini, ujar Kiki, kita mememiliki sejumlah lembaga keuangan dunia yang mampu menyerap goncangan dampak krisis global yang terjadi. Kiki berpendapat, dampak krisis global terhadap Indonesia tidak sebesar sejumlah negara, antara lain karena Indonesia cukup dominan pada industri makanan, minuman dan tembakau.

Baca juga : Pameran Kriyanusa Kenalkan Teknik Eco Dye Pada Tekstil

Sedangkan pada krisis global saat ini, tambahnya, sebagian besar yang terpukul adalah manufaktur sektor elektronik. dan otomotif.

Menteri Keuangan Periode 2013-2014, Muhammad Chatib Basri berpendapat, sejumlah tekanan geopolitik seperti dampak konflik Rusia-Ukraina, melambatnya ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok serta negara-negara Eropa akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Baca juga : DPR Minta Polisi Perketat Penjagaan Aspol Dengan Teknologi Terkini

Dengan melemahnya perekonomian di negara-negara tujuan ekspor Indonesia itu, menurut Chatib, akan berdampak juga pada melemahnya perekonomian Indonesia pada 2023. Meski begitu, ujar Chatib, melemahnya perekonomian Indonesia tidak separah Singapura. Karena, tambahnya, proporsi ekspor Indonesia hanya 25 persen dari GDP.

Chatib yakin, meski perekonomian Indonesia akan slow down, namun belum sampai resesi. "Untuk menghadapi kondisi perekonomian yang serba salah saat ini, tidak ada ruang untuk membuat kesalahan," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense