RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron prihatin dengan kesejahteraan petani yang kini terus merosot. Kontras dengan importir pangan yang terus meraup untung di tengah penurunan produksi pangan.
“Kasihan petani Indonesia. Di saat musim panen dan produksi bagus, harga jatuh. Harga komoditasnya dibatasi HPP (Harga Pembelian Pemerintah),” katanya, kemarin.
Baca juga : PKB Ajak Tokoh Nasional Teladani Presiden Jokowi
Herman lalu menyoroti harga kedelai yang melonjak tinggi saat perajin tahu dan tempe butuh pasokan yang mayoritas diimpor dari Amerika Latin ini. Dia juga menyebut harga bahan pokok seperti bawang merah menurun drastis akibat produksi berlebih, karena banyak daerah tengah panen raya. Dia pun bertanya, di mana kehadiran negara saat dibutuhkan para petani.
“Nasib petani tidak sebaik importir yang setiap saat dapat meraup untung sebesar-besarnya. Saat ini harga bawang merah anjlok. Padahal, kedelai impor naik. Mendag (Menteri Perdagangan) ke mana,” heran politisi senior Partai Demokrat ini.
Baca juga : El Real Jeblok, Zidane : Saya Tidak Akan Mundur
Sementara Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menilai, penyebab kenaikan harga kedelai saat ini karena permintaan di pasar dunia yang cukup tinggi. Kondisi ini pula yang menyebabkan harga kedelai melejit. Sehingga berdampak pada terhentinya produksi perajin tahu dan tempe.
“Sekarang harga kedelai 13 dolar AS per bushel (gantang-red). Harga ini harga tertinggi dalam enam tahun terakhir,” kata Lutfi.
Baca juga : PM Pakistan Minta Facebook Larang Konten Islamophobia
Selain itu, tingginya harga kedelai juga akibat terganggunya produksi di negara-negara penghasil kedelai dunia. Negara-negara Amerika Latin yang merupakan salah satu produsen terbesar kedelai mengalami gangguan cuaca. Ditambah lagi aksi mogok kerja di sektor distribusi dan logistik. Sedangkan permintaan kedelai di pasar dunia juga melonjak tajam.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.