BREAKING NEWS
 

Bisa Bikin Koalisi Pelangi Nusantara

PKS Mending Gandeng Demokrat Dan NasDem

Reporter : FAQIH MUBAROK
Editor : ACHMAD ALI FUTHUHIN
Senin, 4 Juli 2022 08:00 WIB
Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Di luar soal poros PKS, Emrus menilai, manuver PKB sebagai hal yang wajar. Pertama, PKB memang membuka komunikasi dengan banyak poros. “Sekarang dengan Gerindra. Kemarin PDI Perjuangan juga terbuka menerima PKB. Mereka memang luwes,” kata Emrus.

Kedua, Emrus juga memandang, PKB sedang memainkan perannya sebagai partai motor penyambung antar poros. Dengan partai oposisi, PKB menjalin komunikasi. Dengan partai pemerintah pun demikian. Ketiga, dengan manuver yang gesit ini, PKB mendapatkan spotlight dan jadi perbincangan di media massa. Publik merekam aksi PKB sehingga berdampak pada kenaikan popularitas dan elektabilitas.

Baca juga : Pilpres 2024 Lebih Dari Dua Pasang

Apa tanggapan PKS dengan kedekatan PKB dan Gerindra? Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu mengaku tak masalah. PKS kini merapatkan diri ke Partai NasDem dan Partai Demokrat. “Saat ini intens berkomunikasi dengan NasDem dan Demokrat,” Jubir PKS Pipin Sopian dalam keterangannya, kemarin.

Bahkan dengan Partai NasDem, PKS sudah punya tiga poin kesepakatan. Pertama, keduanya sepakat untuk membangun komunikasi. Kedua, PKS dan NasDem menjadikan 2024 sebagai momentum membangun semangat toleransi agar tidak ada lagi keterbelahan. Ketiga, sepakat untuk mempersiapkan kerjasama Pilpres 2024. “Jadi sudah lumayan jauh penjajakannya,” ujarnya.

Baca juga : Kasus Korupsi e-KTP, KPK Panggil Eks Mendagri Gamawan Fauzi

Bagaimana dengan Koalisi Semut Merah? Kata Pipin, dengan PKB masih dalam tahap ta’aruf atau saling mengenal. Jadi silakan PKB berhubungan dengan partai lain. “Nah, PKS dengan NasDem sudah tahap saling mengenal dan memahami,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menepis anggapan PKB bermain dua kaki. “Dengan PKS jalan terus ko­munikasi dan silaturahmi. Kan belum titik final,” ujarnya.

Baca juga : Cikal Bakal Peradaban Nusantara, Peneliti Sejarah Dukung IKN

Namun, dia menyebut, koalisi dengan Partai Gerindra yang dinamakannya Kebangkitan Indonesia Raya, lebih mudah dan lebih praktis. “Dengan Gerindra lebih praktis karena dua partai sudah cukup. Jadi sudah 23 persen. Tapi kalau Semut Merah ini masih berdua ke mana-mana tidak cukup. Tapi intinya, PKB nyaman dengan siapapun,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense