BREAKING NEWS
 

Dapil X Provinsi Jawa Timur

Beringin Andalkan Saksi Kasus Suap PLTU Riau-1

Reporter : EDY BURNAMA
Editor : ERWIN TAMSAL
Sabtu, 5 Januari 2019 11:37 WIB
Viva Yoga Mauladi (kiri) caleg dari PAN, Effendy Choirie (tengah) caleg dari Partai Nasdem dan Prihadi Santoso (kanan) caleg dari Partai Golkar.

 Sebelumnya 
Mendapuk Direktur PT Smelting atau Senior Executive Vice President & Director, Prihadi Santoso di nomor urut 1. Diketahui, Prihadi Santoso adalah saksi kasus suap pembangunan PLTU Riau-1. Selain itu, partai beringin pun mempercayakan kepada pengusaha properti Daksa Group, Eddy Kuntadi dinomor urut 2.

Adsense

Bagaimana dengan Partai Nasdem? Sepertinya Nasdem ingin merebut dua kursi dari dapil ini. Buktinya, partai besutan Surya Paloh ini mengandalkan politisi senior juga mantan wartawan, Effendy Choirie alias Gus Choi di nomor urut satu. Sebenarnya, Gus Choi bukan orang baru di DPR.

Saat masih berbaju PKB, Gus Choi pernah duduk tiga periode di Senayan (periode 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014. Selain Gus Choi, Nasdem menurunkan artis dan bintang iklan Elma Theana Yuliantina di nomor urut 6. Diharapkan, Elma bisa meraih kursi Senayan.

Baca juga : Kuburan Bagi Pendatang Baru

Caleg DPR dari PAN Prof Zainuddin Maliki terus blusukan ke Dapil X Jatim. Selama turun ke bawah alias turba, dia menerima banyak keluhan dari masyarakat, khususnya nelayan. Dirinya akan berusaha meneruskan masukan dan keluhan warga itu kepada pemerintah. “Kita dorong pemerintah memberi perhatian khusus agar tidak tumbuh kesan pemerintah lebih melindungi batu karang dan ikan daripada melindungi nelayan,” tegasnya.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini nyaleg karena dilatarbelakangi keinginan Mu￾hammadiyah mengawal penguatan politik nilai. “Muhammadiyah merindukan Indonesia berkemajuan, kuat, adil, dan beradab.

Impian itu hanya bisa digapai apabila politik mengedepan Indonesia berkemajuan, rakyatnya bermoral kuat, tercerahkan dan berkesejahteraan. Indonesia yang diimpikan Muhamaddiyah akan terwujud jika bisa mengesampingkan politik pragmatis dan politik tidak fair,” katanya.

Baca juga : Cak Imin Main Aman, Denada Pertahankan Kursi Eko Patrio

Budaya politik partisipan denngan mengedepankan politik nilai itu telah ditunjukkan para pendahulu dan pemimpin-pemimpin Muhammadiyah seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kiai Haji Mas Mansyur, Sjafruddin Prawiranegara, Djoeanda Kartasasmita, Kiai Haji Ahmad Dahlan dan banyak lagi.

Peran politik para pendiri dan tokoh Muhammadiyah itu, menurut Zainuddin telah memberikan sumbangan di dalam meletakkan tatananan nilai berupa dasar-dasar filosofis dan konstitusional bagi tumbuhnya Indonesia kuat dan berkeadaban. Karena itu, penulis buku ‘Muhammadiyah dalam Pusaran Politik’ ini mengajak seluruh warga untuk menunjukkan budaya partisipatorisnya di tahun politik ini.

“Mari ajak masyarakat untuk meninggalkan budaya politik parokial, budaya acuh dan tak peduli politik. Mari kita konsolidasikan potensi politik kita,” tutupnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense