BREAKING NEWS
 

Dilarang AHY Pake Atribut Demokrat

Moeldoko Lempar Handuk?

Reporter & Editor :
APRIANTO
Selasa, 20 April 2021 07:10 WIB
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). (Foto: ANTARA/Endi Ahmad)

 Sebelumnya 
“Ibarat kata, ikut tes seleksi mahasiswa saja gagal, tapi malah mengaku-ngaku sebagai Ketua BEM baru dan merasa posisinya sejajar dengan Ketua BEM yang sah,” ledeknya.

Somasi terbuka itu berisi 4 poin. Pertama, soal keabsahan kepengurusan Partai Demokrat. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menkumham tahun 2020 dan Lembaran Berita Negara yang diterbitkan pada 19 Februari 2021, kepengurusan sah adalah di bawah pimpinan AHY.

Kedua, terkait penggunaan atribut-atribut Partai Demokrat antara lain seperti jaket, backdrop, bendera, mars, serta hal lainya di KLB Deli Serdang, 5 Maret lalu. Lalu, para tersomir yakni Moeldoko cs yang mengajukan pengesahan hasil KLB ke Kemenkumham, namun ditolak.

Baca juga : AHY Somasi Moeldoko Cs: Stop Pakai Atribut Demokrat Atau Jadi Masalah Hukum!

Lalu, di poin ketiga mereka menyentil Moeldoko cs yang masih tetap bicara, membuat pernyataan dan melakukan tindakan mengatasnamakan Partai Demokrat di hadapan media dan masyarakat luas. Padahal kepengurusannya sudah ditolak Menkumham Yasonna Laoly.

Di poin keempat, Partai Demokrat memperingatkan kubu Moeldoko cs untuk berhenti menggunakan atribut, berbicara, membuat pernyataan, menunjukkan sikap dan tindakan yang mengatasnamakan dan seolah mencitrakan dirinya sebagai Partai Demokrat yang sah. Jika masih dilakukan, Tim Advokasi DPP Partai Demokrat pimpinan AHY itu mengancam akan membawa ke pengadilan.

“Kami akan mengambil tindakan tegas dengan melakukan segala upaya hukum,” tulis somasi itu.

Baca juga : Sindir Pendaftaran Logo, Pendiri Demokrat: Kenapa SBY tak Mendirikan Partai Yudhoyono?

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meyakini, somasi ini tak akan bikin kubu Moeldoko menyerah. Apalagi membuat mundur.

“Politisi itu banyak akalnya, ibarat dalam permainan catur, walau diskak, tak akan mati-mati,” ujar Ujang kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia memperkirakan, jual beli serangan masih akan terus terjadi. Ujungnya, biar rakyat yang menilai dan hukum yang bicara. Namun, bukan berarti somasi itu gak ngefek.

Baca juga : Kubu Moeldoko Akui SBY Pencipta Hymne & Mars

“Paling tidak Somasi itu, melokalisir ruang gerak kubu Moeldoko, agar tak bebas membawa nama dan atribut Demokrat,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense