Dark/Light Mode

Luncurkan Buku Mendamaikan Syariah

UBL Ajak Generasi Milenial Kuatkan Toleransi 

Kamis, 3 Oktober 2019 13:25 WIB
Fahlesa Munabari (Foto: Istimewa)
Fahlesa Munabari (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi) Universitas Budi Luhur (UBL) melakukan peluncuran dan bedah buku, "Mendamaikan Syariah dan NKRI: Strategi Mobilisasi dan Retorika Gerakan Islam Revivalis Forum Umat Islam (FUI)", karya Fahlesa Munabari, di Jakarta, Rabu (2/10). Peluncuran ini dihadiri Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Cholil Nafis, yang datang mewakili Ketua Umum MUI yang juga Wapres terpilih, Ma'ruf Amin.

Cholil sangat mengapresiasi buku itu. Menurutnya, kehadiran buku itu menegaskan bahwa NKRI merupakan keputusan final. NKRI juga telah memberikan jaminan keamanan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadah.

"Indonesia merupakan contoh negara demokrasi yang mayoritas agama Islam. Untuk itu, apabila ada kelompok tertentu yang ingin mendirikan khilafah maka salah. Karena NKRI merupakan keputusan final dari founding father kita dalam membentuk negara," tegasnya.

Baca juga : Bank DKI Bantu Atasi Masalah Disparitas Harga

Fahlesa Munabari menerangkan, bukunya itu merupakan hasil kajian sejak S1 di UGM. Ke depannya, dia ingin membuat buku berseri terkait organisasi keagamaan di Indonesia baik secara sosial maupun politik.

"Buku ini memotret politik Islam di Indonesia pascalengsernya Soeharto sampai era Reformasi atau pemerintah Joko Widodo," kata dosen hubungan internasional UBL yang lulusan S2 dari Jepang dan S3 di Australia ini.

Hadirnya buku ini, kata Fahlesa, diharapkan akan menjadi khasanah keislaman di Indonesia. Sehingga generasi milenial Indonesia mengetahui kelahiran sampai dibubarkannya organisasi di Indonesia pascareformasi.

Baca juga : Oesman Sapta Ingatkan Generasi Muda Untuk Membangun Daerahnya

Di tempat yang sama, Plt Rektor UBL, Wendi Usino, mengatakan, lahirnya buku itu bagian dari visi misi kampus dalam mencerdaskan Indonesia berbudi luhur. "Kami mendorong dosen untuk terus produktif dalam menulis atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari berbagai aspek bagi bangsa Indonesia," jelasnya. 

Di UBL, materi tersebut menjadi mata kuliah wawasan budi luhur. Di dalamnya memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait isu keagamaan dalam kehidupan di lingkungan kampus maupun Indonesia.

"Ini bisa menjadi referensi mahasiswa terutama generasi muda Indonesia dalam menyikapi perbedaan tanpa melihat agama, budaya, ras, dan adat dalam menciptakan perdamaian untuk kemajuan bangsa Indonesia," ucap Wendi. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.