Dark/Light Mode

Pak Jokowi Dan Pak Surya Itu, Adik Kakak Yang Saling Merindukan

Senin, 30 Januari 2023 12:44 WIB
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali,
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali,

 Sebelumnya 
Kalau reshuffle itu kewenangan presiden, tapi bahwa tiga kursi itu adalah hak NasDem, mungkin iya.

Kalau kemudian ada kader yang tidak perform bekerja dalam membantu presiden, mungkin akan diganti dengan kader NasDem sendiri. 

Bisa Anda contohkan? 

Contohnya, ketika kader PDIP tertangkap korupsi Bansos, lalu diganti dan penggantinya adalah PDIP juga, ya kan. Karena PDIP bagian dari koalisi yang dibentuk pemerintah sebelumnya.

Jadi, saya pun mengartikan, ketika ada kader NasDem yang tidak perform atau bermasalah dengan hukum, idealnya harus diganti juga oleh kader NasDem.

Tapi sekali lagi, soal reshuffle, itu adalah kewenangan dari Bapak Presiden, sehingga apa pun keputusan Bapak Presiden, termasuk komitmen kami berada di pemerintahan sampai dengan selesainya masa pemerintahan Pak Jokowi di 2024, itu tidak bisa ditawar.

Karena bagi kita, komitmen itu harus kita jaga. Jangan kemudian kita marah, terus kemudian kita melanggar komitmen.

Komitmen itu tidak boleh dilanggar dengan alasan apa pun. Kita akan mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan itu. 

Makanya, NasDem tetap akan mendukung sampai akhir pemerintahan? 

Baca juga : Jokowi: Situasi Sudah Normal, Ayo Kerja Keras, Kejar Ketinggalan

Kita mendukung sampai 2024. Kalau menterinya diganti pun, tidak apa-apa. Kita tetap mendukung pemerintahan, kecuali Pak Jokowi sendiri yang mengatakan, Pak Surya, mohon maaf saya tidak butuh lagi NasDem di pemerintahan.

Itu cerita lain, dan tentunya ini menyangkut harga yang kami harus bayar.

Sekarang kita bicara soal koalisi yang sedang dibangun bersama Demokrat dan PKS. Bagaimana prospeknya? 

Sampai hari ini, hanya Partai NasDem yang secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Demokrat sudah mengeluarkan sikap resmi mendukung Anies juga kan? 

Demokrat memang sudah menyampaikan deklarasi itu, walaupun melalui rilis. Apakah seperti itu keputusan resmi yang diambil Partai Demokrat, wallahu a’lam bi shawab, karena mereka yang lebih tahu.

Kalau NasDem, kami memberikan keputusan diawali lewat Rakernas, lalu, melahirkan tiga nama.

Kemudian, memberikan kewenangan kepada Pak Surya untuk memutuskan. Jadi, Pak Surya tidak perlu berkonsultasi dengan siapa pun untuk memutuskan, karena sudah diberikan mandat lewat Rakernas tanggal 15 Juni 2022.

Itu landasan yang kuat untuk mengambil keputusan kapan pun yang beliau mau. Tentu, setelah mempertimbangkan berbagai hal. 

Baca juga : Vito Dan Zacha/Bela Petik Pelajaran Berharga Di Malaysia Terbuka

Di hari Bang Surya ketemu Pak Jokowi dan Demokrat menyatakan mendukung Anies, Anda bertandang ke Sekber Gerindra-PKB. Maksudnya apa ini? 

Yang pertama, sebenarnya kita ingin menunjukkan karakter dari Partai NasDem adalah berpolitik selalu riang gembira.

Kami menempatkan lawan politik itu selalu dalam konteks kontestasi membangun bangsa.

Semua partai politik adalah bagian yang sama. Kami merasa sebagai bagian partai politik pemerintah, datang untuk memberikan ucapan selamat kepada Gerindra dan PKB.

Jadi, ini komunikasi politik terhadap teman-teman yang sedang bergembira karena sudah membentuk koalisi. Sehingga, kontestasi politik yang akan kita jalani selama enam bulan nanti bisa damai dan aman. 

Kunjungan ke Sekber dicurigai sebagai upaya NasDem mencari koalisi baru, sebagai jaga-jaga batal koalisi dengan Demokrat PKS. Betulkah? 

Tentunya, setiap orang bebas memberikan tafsir, tapi kunjungan kita ke Sekber Gerindra-PKB itu bukan berarti kita ingin meninggalkan Koalisi Perubahan. Nggak.

Ini semata-mata adalah langkah politik yang harus juga disiapkan oleh NasDem.

Langkah politik seperti ini juga dilakukan oleh AHY dan Demokrat, yang menjajaki berbagai komunikasi ke KIB, kemudian ke Gerindra. 

Baca juga : Perppu Ciptaker Dan Program Kartu Prakerja Saling Menguatkan

Apa harapan NasDem dari koalisi dengan PKS dan Demokrat ini? 

Kita ingin menyegerakan deklarasi. Paling tidak, deklarasi capres dulu, kemudian diikuti oleh pemberian mandat.

Tapi tidak boleh ada partai politik mengunci dirinya bahwa harus jadi.

Kemarin, Partai Demokrat dalam rilisnya sudah mengatakan memberikan dukungan penuh kepada Anies untuk menentukan cawapresnya. 

Setelah Partai Demokrat memberikan mandat kepada Anies, mudah-mudahan PKS juga demikian.

Kemudian kita duduk bersama menyusun kriterianya seperti apa, sehingga nanti dari kriteria yang kita sepakati itu, diberikan kepada Anies. Sehingga nantinya, calon wakil presiden itu, bisa membantu kemenangan.

Tapi, sebelum kita masuk kepada kata itu, kata kuncinya koalisi dulu.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.