Dark/Light Mode

Format Debat Capres-Cawapres 2024 Berbeda Dengan Pilpres 2019

Poempida Hidayatullah: Ini Sama Saja Debat Cawapres Ditiadakan

Minggu, 3 Desember 2023 06:40 WIB
Poempida Hidayatullah, Anggota Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Poempida Hidayatullah, Anggota Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat sangat penting untuk mendengar jurus Capres dan Cawapres menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, serta visi dan misi mereka.

Pada Pilpres 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat Capres-Cawapres. Pada Pilpres 2019, format debat Capres-Cawapres dibuat lebih variatif.

Rinciannya, 2 kali debat khusus Capres (Cawapres tak mendampingi), 1 kali khusus Cawapres (Capres tidak mendampingi), dan 2 kali debat dengan komposisi bersamaan Capres-Cawapres.

Pada 2024, KPU membuat format 3 kali debat Capres dan 2 kali debat Cawapres. Meskipun ada debat Cawapres, tapi Capres masih mendampingi dan diberikan porsi untuk menjawab, kendati porsinya sedikit. Artinya, KPU menghadirkan secara bersamaan Capres-Cawapres dalam 5 kali debat itu.

Baca juga : Akhmad Gojali Harahap: Jangan Sampai Ada Kesan Cawapres Kami Tak Siap

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan kenapa format debat Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 berbeda dengan Pilpres 2019.

Kata Hasyim, perbedaan format debat itu untuk melihat sejauh mana kerja sama masing-masing pasangan Capres-Cawapres.

"Supaya, publik semakin yakin pada kerja sama tim Capres dan Cawapres," alasan Hasyim, Kamis (30/11/2023).

Menurutnya, saat debat Capres, porsi Capres untuk bicara akan lebih banyak. Begitu pula saat debat Cawapres, maka porsi Cawapres yang lebih banyak.

Baca juga : Mardani Ali Sera: Posisi Gimmick Di Bawah Gagasan

Keputusan mengenai format debat itu, menurutnya, mengacu pada UU Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15/2023, yakni 3 kali debat Capres dan 2 kali debat Cawapres.

Format baru ini kerap dinilai menguntungkan salah satu pasangan calon. Namun, Hasyim membantahnya. Menurut dia, aturan itu telah disepakati semua paslon. "Supaya, publik makin yakin team work Capres dan Cawapres dalam penampilan debat," katanya.

Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Poempida Hidayatullah menilai, dengan format baru ini, berarti tak ada debat khusus Capres dengan Capres. Tak ada debat khusus Cawapres dengan Cawapres. Karena, Capres-Cawapres, semuanya boleh bicara dalam semua debat, berbeda porsinya saja.

Dia pun mempertanyakan, apakah perubahan format debat itu karena ada intervensi.

Baca juga : Siapa Cawapres Terkuat Di Pilpres 2024? 2 Pengamat Ini Punya Pendapat Berbeda

"Apakah untuk memberikan keistimewaan bagi pasangan Capres-Cawapres tertentu," tanyanya.

Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Akhmad Gojali Harahap melontarkan pendapat yang bertolak belakang.

"Tak ada intervensi. KPU independen dan mereka lebih paham. Model debat apa pun yang diputuskan KPU, Capres-Cawapres kami siap menghadapinya," tandas dia.

Berikut ini wawancara dengan Akhmad Gojali Harahap dan Poempida Hidayatullah mengenai perubahan format debat Capres-Cawapres.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.