Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Tapi yang terpenting dari semua itu adalah pembenahan penegak hukum. Saya melihat, boleh jadi karena masalah gaji (seperti kata Pak Prabowo). Tapi boleh jadi karena memang isu mentalitas yang belum sepenuhnya sadar hukum.
Penegak hukum yang punya masalah mentalitas, inferior misalnya kepada kekuasaan dan keuangan, inilah penyebab “law abuses” atau penginjak-nginjakan hukum yang memalukan. Timbullah istilah: “tajam ke bawah, tumpul bahkan lumpuh ke atas”.
Catatan kedua, atas pemaparan para kandidat atas tema debat kemarin adalah isu HAM. Hak Asasi Manusia atau HAM adalah isu universal. Berbicara tentang manusia tentu berbicara tentang HAM. Manusia hidup karena hak-hak dasarnya hidup. Jika hak-hak dasarnya dirampas maka manusia itu sejatinya mengalami mati suri.
Itulah sebabnya institusi internasional, PBB misalnya, memiliki badan otonomi khusus yang disebut Commission on Human Rights yang berpusat di Jenewa. Konstitusi negara kita juga sesungguhnya berbasis HAM. Bahkan Pancasila secara substansi juga semuanya merujuk kepada HAM.
Baca juga : Ta’liful Quluub Untuk Wihdatul Ummah
Ketuhanan itu adalah HAM, kemanusiaan itu adalah HAM, hingga ke keadilan sosial itu adalah HAM. Dalam Islam misalnya ruh syariah, adalah penegakan HAM. Menjaga hidup, agama, kehormatan, pemikiran dan kepemilikan, semuanya adalah hak mendasar manusia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.