Dark/Light Mode

Gibran Ikut Daftar Dari Tingkat Ranting

Rabu, 12 Agustus 2020 08:50 WIB
Ketua DPP PDIP, Sukur H Nababan
Ketua DPP PDIP, Sukur H Nababan

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Gibran Rakabuming Raka menuju Pemilihan Wali Kota Solo, semakin mulus. Setelah mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati, baru-baru ini Gibran juga mengantongi dukungan Partai Gerindra. PDIP menjelaskan, pengusungan Gibran bukan dinasti politik. Sebab, Gibran sudah mengikuti proses dari tingkat paling bawah. 

Bagaimana proses pencalonan Gibran, anak Presiden menuju Pilwalkot Solo? 

Mekanisme pemilihan kepala daerah dari PDIP itu sudah bagus dan tidak bisa diintervensi siapa pun. 

Mekanismenya seperti apa? 

Tentu masukan dari bawah. Maka, siapa pun, selagi dia masyarakat Indonesia, kader atau tidak kader, boleh mendaftar melalui pintu DPC di tingkat kabupaten/kota. Kemudian, bisa mendaftar di DPD setingkat provinsi. Seluruh yang mendaftar itu, diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat Partai. Apakah dari DPC atau DPD. Di tingkat DPP itu diolah. Prosesnya sama seperti wartawan ketika baru masuk, tentu dites dulu. Ada mekanismenya. Apakah diterima atau tidak. Namun, tidak perlu dijelaskan apa alasan bagi pendaftar yang tidak diterima. Nah, itu sama dengan di PDIP. 

Baca juga : Menteri Erick Tidak Penuhi Syarat Jadi Relawan Vaksin

Kenapa Gibran yang terpilih? 

Masukan dari DPC, DPD, kita cek semua. Tentu yang menjadi konsen kami adalah kaum milineal. Kami harus memberikan ruang kepada kaum milineal untuk terlibat di politik, untuk peduli kepada bangsa dan negara. Kedua, soal ideologi. Ketiga, kemampuan dan lainnya. Tentu itu proses yang sangat panjang. 

Apakah ada perlakuan istimewa karena Gibran anak Presiden? 

Gibran mengikuti seluruh proses itu. Biarpun dia putra Presiden, dia minta Kartu Tanda Anggota (KTA) dari anak ranting, di kampung loh itu. Belum tentu semua orang mau melakukan itu, apalagi dia putra Presiden.Bisa saja dia meminta pengurus partai yang menghadap. Tetapi, Gibran ikut semua proses itu. Uji kepatutan dan kelayakan di DPC, DPD dan DPP. Diikuti semua oleh dia. Saya sebagai salah satu pengambil keputusan tertinggi di PDIP terkait calon kepala daerah, tentu melihat karakter. 

Karakternya seperti apa? 

Baca juga : Djoko Tjandra Makan Banyak Korban

Dia anak muda yang tidak suka bawa-bawa jabatan bapaknya. Nah, maka hampir seluruh DPP PDIP setuju dengan pandangan saya itu. 

Selain itu, apa alasan DPP mengusung Gibran? 

Dia juga mewakili kaum milenial. Itu hak PDIP menentukan siapa yang kami usung. Kami tidak bisa diintervensi orang. Itulah keputusan tentang Gibran. 

Banyak pihak yang menyebut ini sebuah dinasti politik?

Setiap orang bisa bicara apapun, dinasti atau apapun. Saya tidak mau komentari sampai itu. Kalau ada orang yang mengatakan itu dinasti politik, saya mau tanya, apa dosa Gibran sebagai putra Presiden hingga tidak bisa dicalonkan. Gibran itu untuk menjadi pemimpin atau wali kota di Solo harus melalui mekanisme kepartaian atau independen. Partai juga harus memiliki calon. Makanya, kami calonkan Gibran. Saya tidak melihat dia sebagai putra Presiden. Saya melihat dia sebagai kader PDIP dan anak bangsa yang ingin mengabdi kepada daerahnya. Lagi pula, belum tentu langsung terpilih. 

Baca juga : Anak-anak Daring, Orangtua Darting

Yang menentukan dia terpilih atau tidak, bukan PDIP.. Kami hanya bisa menawarkan kepada rakyat Solo. Yang memutuskan dia menjadi wali kota atau tidak, adalah rakyat Solo. 

Apakah yakin, ini bukan dinasti politik? 

Dinasti itu kalau dia penunjukan langsung seperti kerajaan. Kalau kerajaan kan langsung, raja menunjuk putranya, siapa yang menjadi pangeran. Gibran ini melalui proses di PDIP, lalu kami tawarkan Gibran ke masyarakat. [NNM]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.