Dark/Light Mode

Membongkar Mitos dan Fakta: Menelusuri Eksistensi dan Kontribusi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Kamis, 27 Juni 2024 22:58 WIB
Ilustrasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
Ilustrasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

Program Studi Kesehatan Masyarakat adalah bidang ilmu yang mempelajari cara pencegahan dan pengobatan penyakit pada suatu individu. Bidang ilmu ini bertujuan menjaga dan mempromosikan kesehatan sosial dengan mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan dan metode pencegahan penyakit, kesehatan dalam suatu tempat, dan kesehatan di lingkungan kerja. Pada Prodi Kesehatan Masyarakat mahasiswa akan mempelajari tentang ilmu gizi pada masyarakat, manajemen dan administrasi kesehatan, serta promosi kesehatan masyarakat.

Ilmu Kesehatan Masyarakat dimulai pada abad ke-18, ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang. Tokoh Yunani kuno Asclepius dan Higeria memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat.

Pada abad ke-14 hingga ke-18, ilmu kesehatan masyarakat berkembang dengan fokus pada pencegahan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan melalui "usaha-usaha pengorganisasian masyarakat" seperti perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan kebersihan, dan pengorganisasian pelayanan medis. Pada abad ke-20, Ilmu Kesehatan Masyarakat berkembang dengan fokus pada pencegahan penyakit, meningkatkan derajat kesehatan, melindungi dari ancaman kesehatan, pencegahan kejadian penyakit, dan peningkatan derajat kesehatan.

Baca juga : Harmonisasi dan Kolaborasi Ulama-Umara Bawa Manfaat bagi Masyarakat

Masuknya kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-16. Pada saat itu, kesehatan masyarakat dimulai dengan upaya pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang menyebar di masyarakat.

Memasuki era kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan kesmas di Indonesia adalah dengan diperkenalkannya Bandung Plan tahun 1951 oleh dr.Y. Leimena dan dr.Patah. Konsep ini memperkenalkan cara pemulihan sakit (kuratif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat serta lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada. Hasilnya, pada tahun 1956 dibentuk "Proyek Bekasi" di Lemah Abang sebagai contoh atau model pelayanan, pelatihan serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Kini, Fakultas Kesehatan Masyarakat menjadi salah satu fakultas yang banyak diminati oleh para calon mahasiswa dan mahasiswi. Berdasarkan data peminat UTBK dan SBMPTN 2022 terdapat 31.784 total peminat Program Studi Kesehatan Masyarakat, sedangkan daya tampung yang dimiliki hanya sebesar 2700 dari total keseluruhan program studi kesehatan masyarakat di seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tidak heran mengapa peminat Program Studi Kesehatan Masyarakat kian meningkat setiap tahunnya. Itu semua karena sarjana kesehatan masyarakat memiliki eksistensi di dunia pekerjaan.

Baca juga : Aksi Main Hakim Sendiri Di Sukolilo Pati Dipicu Rasa Ketidakpuasan Masyarakat

Banyak orang beranggapan bahwa jurusan kesehatan masyarakat sama seperti jurusan kedokteran. Padahal, kesehatan masyarakat dan kedokteran merupakan dua hal yang berbeda. Jika dokter bertugas untuk mengobati penyakit, maka kesehatan masyarakat bertugas untuk mencegah penyakit.

Di Jurusan Kesehatan Masyarakat tidak hanya mempelajari anatomi dan fisiologi tubuh manusia, tetapi juga fokus mempelajari ilmu sosiologi, antropologi, dan ilmu sosial lainnya. Jika diumpamakan jurusan kesehatan masyarakat lebih mirip seperti jurusan ilmu komunikasinya anak IPA. Hal ini karena lulusan Jurusan Kesehatan Masyarakat turun langsung ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat terkait kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Tentu hal ini membuat jurusan kesehatan masyarakat sangat berbeda dengan jurusan kesehatan lainnya, karena jurusan ini menggabungkan ilmu sosial dan ilmu saintek.

Sarjana Kesehatan Masyarakat memiliki prospek kerja yang luas dan menjanjikan. Sarjana Kesehatan Masyarakat termasuk salah satu lulusan yang akan selalu dibutuhkan meskipun modernisasi sekalipun, dikarenakan memiliki pilihan karir yang sangat beragam. Lulusan sarjana kesehatan masyarakat dapat bekerja di layanan kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium, klinik, dinas kesehatan, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah.

Baca juga : Aksi Bersih Stadion Kumpulkan 176 Kg Sampah Pasca Pertandingan Timnas-Irak

Bidang pekerjaan yang ingin diambil nantinya bisa berdasarkan peminatan yang kita pilih saat kuliah. Jika ingin menjadi administrator layanan kesehatan masyarakat maka ambil peminatan administrasi dan kebijakan kesehatan (AKK). Jika berminat bekerja di Perusahaan industri maka bisa mengambil peminatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Jika tertarik pada bidang penelitian atau bekerja di lab maka bisa mengambil peminatan epidemiolog. Jika berminat bekerja pada instansi pemerintahan seperti kementrian kesehatan bisa mengambil peminatan promosi kesehatan, dan masih banyak lagi bidang profesi yang bisa diambil oleh lulusan sarjana kesehatan masyarakat.

Itulah mengapa Sarjana Kesehatan Masyarakat banyak diminati oleh kalangan calon mahasiswa dan perusahaan. Sarjana yang mempelajari bagaimana cara mencegahnya penyakit dan hubungan manusia dengan lingkungan, serta cara mempromosikan kesehatan dengan baik agar mudah dan dapat diterima oleh masyarakat luar. Eksistensi yang tak akan memudar meskipun seiring berjalannya waktu dan memiliki prospek kerja yang luas.

Syahira Mulya Khairani
Syahira Mulya Khairani
Mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.