Dark/Light Mode

IAMRA Dan Bahlil Sepakat Hadirkan Akses Layanan Kesehatan Handal

Selasa, 26 Maret 2024 17:09 WIB
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof. Taruna Ikrar saat bertemu Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Istimewa
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof. Taruna Ikrar saat bertemu Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), yang juga merupakan Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA), Prof. Dr. Taruna Ikrar, mendorong semua stakeholders, termasuk Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk bersama menghadirkan pemerataan kesehatan dan peningkatan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Ini agar seluruh masyarakat Indonesia mendapat penanganan dokter yang handal dan kompeten," kata Taruna usai bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, di Jakarta, pekan lalu.

Prof. Taruna mengaku, berdiskusi banyak hal dengan Menteri Bahlil terkait situasi kesehatan di Indonesia, dan dunia saat ini. Termasuk memperkenalkan IAMRA yang merupakan lembaga konsil kedokteran se-dunia.

Baca juga : Akbar: Sudah Tepat Prabowo Jadikan Rosan Ketua GSN

Dijelaskan jebolan dokter Universitas Hasanuddin ini, IAMRA merupakan Konsil Kedokteran Dunia yang beranggotakan 126 Lembaga Negara Konsil Kedokteran dari berbagai lembaga negara di seluruh dunia.

Prof. Taruna menjelaskan, IAMRA memiliki tujuan untuk mendorong regulasi medis yang efektif di seluruh dunia dengan mendukung praktik terbaik, inovasi, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan demi kepentingan keselamatan publik dan mendukung profesi medis.

"Bahkan visi IAMRA adalah memastikan agar setiap orang di seluruh dunia dirawat dan ditangani oleh dokter yang aman dan kompeten. Tentu IAMRA di Indonesia akan berperan untuk memajukan dunia kesehatan di Indonesia," tegasnya.

Baca juga : SIM Keliling Bogor Selasa 26 Maret, Hadir Di Mitra 10 Sholeh Iskandar

Sementara itu, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap IAMRA dapat mendukung transformasi kesehatan, tenaga kesehatan, dan hubungan dengan aturan-aturan dengan transformasi kesehatan.

Lebih lanjut, Menteri Bahlil mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menetapkan enam jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Salah satu menjadi perhatian pokok Pemerintah adalah investasi kesehatan khususnya ketersediaan bahan baku obat dimana hampir 94 persen saat ini berasal dari impor.

Baca juga : Bantu Korban Banjir Demak, Puskris Sediakan Obat-obatan & Alat Kesehatan

Tantangan lainnya, banyaknya pasien dari Indonesia yang lebih memilih berobat keluar negeri. Berdasarkan data tahun 2023, negara kehilangan devisa Rp 147 trilliun akibat impor obat dan banyaknya warga Indonesia yang memilih berobat di luar negeri.

"Sehingga dengan keberadaan Prof. Taruna Ikrar sebagai Direktur IAMRA bisa ikut menjembatangai peluang investor kesehatan dari berbagai negara untuk berinvestasi kesehatan di Indonesia," harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.