Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sinyal Tapering Makin Kuat, Rupiah Anjlok

Kamis, 2 Desember 2021 10:05 WIB
Dolar dan rupiah. (Foto: ist)
Dolar dan rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,07 persen berada di level Rp 14.357 per dolar AS dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.346 per dolar AS.

Pergerakan mata uang Asia pagi ini bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,22 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen, yuan China turun 0,04 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen. Kemudian, Won Korea Selatan menguat 0,12 persen dan dolar Singapura naik 0,07 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,1 persen ke level 96,02. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,44 persen ke level Rp 16.266, terhadap poundsterling Inggris juga turun 0,55 persen ke level Rp 19.022, terhadap dolar Australia melemah 0,49 persen ke level Rp 10.216.

Baca juga : GPMI Tak Kerahkan Massa Ikut Reuni 212

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah datang dari sentimen pelaku pasar mencerna tanda-tanda dari Ketua The Federal Reserve AS Jerome Powell, bahwa The Fed akan membahas penyelesaian pengurangan aset lebih cepat dari yang direncanakan.

Powell mengatakan, The Fed akan membahas apakah akan mengakhiri pengurangan aset beberapa bulan lebih awal dari yang dijadwalkan dalam pertemuannya di akhir bulan

“Hal itu dimaknai pasar bahwa The Fed semakin mempercepat taperingnya," kata Ibrahim dalam riset yang dikutip, Kamis (2/12).

Baca juga : Omongan Gubernur The Fed Bikin Rupiah Amsyong

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Badan Pusat Statistik yang mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada November 2021.

Sementara, inflasi secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing sebesar 1,3 persen dan 1,75 persen. Realisasi inflasi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021, baik secara bulanan dan tahunan.

Selain itu, data PMI Manufaktur di Indonesia masih berada di fase ekspansif selama tiga bulan berturut-turut. Sektor manufaktur melanjutkan pemulihan seiring penurunan kasus Covid-19, terutama varian Delta.

Baca juga : Animo Vaksin Tinggi, Masyarakat Ogah Kemakan Hoax

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 53,9 pada November 2021, jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat di bulan Oktober 2021 yakni 57,2. Ia memproyeksi, sepanjang hari ini, rupiah akan berada direntang Rp 14.330-Rp 14.380 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.