Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Teten : Gap Usaha Masih Jadi Kendala UMKM Naik Kelas

Jumat, 3 Desember 2021 21:05 WIB
Business Forum, bertajuk Kewirausahaan dan Kompetensi Peningkatan Capacity Building dalam rangkaian acara Rapimnas KADIN 2021 di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12).(Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Business Forum, bertajuk Kewirausahaan dan Kompetensi Peningkatan Capacity Building dalam rangkaian acara Rapimnas KADIN 2021 di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12).(Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, saat ini kebijakan bagi UMKM bukan lagi hanya fokus agar UMKM bertahan (survive), tetapi juga bagaimana mewujudkan UMKM masa depan, yang benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi Nasional.

“Sekarang bukan lagi berpikir bagaimana UMKM survival, namun menciptakan UMKM bisa berkembang naik kelas dalam arti kata sesungguhnya, ucap Menteri Teten saat memberikan paparan pada Business Forum, bertajuk Kewirausahaan dan Kompetensi Peningkatan Capacity Building dalam rangkaian acara Rapimnas KADIN 2021 di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12).

Menurut Teten saat ini sebesar 99,6 persen ekonomi Nasional masih dikuasai usaha mikro.

Baca juga : Menteri Teten Ajak Asosiasi Bangun Korporatisasi Peternak Domba-Kambing Berbasis Koperasi

Turut hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah.

Hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar dan CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.

Penting saat ini sambung Menteri Teten, mengubah struktur ekonomi tersebut, dengan semakin naiknya skala ekonomi mikro menjadi kecil, kecil naik menjadi menengah, dan menengah menjadi usaha besar.

Baca juga : Menteri Teten: Gernas BBI Perkuat Transformasi Digital UMKM

Bagaimana membangun struktur ekonomi yang kuat dan UMKM berdaya saing, serta membangun sinergi kolaborasi mewujudkan UMKM yang naik kelas bukan hanya jalan di tempat.

Di banyak negara seperti Jepang, China, maupun Korea Selatan, kontribusi sektor UMKM nya sudah sangat tinggi. Ini lantaran UMKM dilibatkan dan menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional.

“Kita lagi dorong kemitraan usaha besar dan kecil dalam rantai pasok nasional juga global. Karena saat ini baru 17 persen peran industri nasional dalam rantai pasok global,” kata Teten.

Baca juga : Menteri Sofyan Serukan Agar Masyarakat Jauhi Rentenir

Ia menegaskan, rekonstruksi kebijakan UMKM untuk masa depan adalah yang memiliki daya saing, inovatif serta UMKM berbasis kreativitas dan teknologi.

Saat ini diakuinya masih ada gap antara usaha besar dan kecil di Indonesia. Baik dari sisi produktivitas, kualitas SDM hingga penggunaan teknologi produksinya.

“Membangun kapasitas usaha ini yang memang masih terjebak di usaha mikro. Banyak akses pembiayaan ke mikro, tetapi yang naik kelas sedikit. KUR meskipun bisa sampai Rp 250 juta tetapi hanya untuk modal kerja, bukan untuk memperbesar kapasitas usahanya,” jelas Teten.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.