Dark/Light Mode

Surveyor Indonesia Perkuat Kompetensi Verifikator TKDN Hulu Migas

Rabu, 15 Desember 2021 15:15 WIB
Dari ki-ka: Inspektur Migas Irfan Nirvanda (mewakili Direktur Pembinaan Hulu Migas, Ditjen Migas), Kadiv. Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, Kepala Pusat P3DN Nila Kumalasari, Direktur SDM PT Surveyor Indonesia (Persero) Lussy Ariani Seba dan Kabag Operasi DB Infrastruktur PT Surveyor Indonesia (Persero) Sarjuni Adicahya dalam diskusi, Rabu (15/12). (Foto: Dok. Surveyor Indonesia)
Dari ki-ka: Inspektur Migas Irfan Nirvanda (mewakili Direktur Pembinaan Hulu Migas, Ditjen Migas), Kadiv. Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, Kepala Pusat P3DN Nila Kumalasari, Direktur SDM PT Surveyor Indonesia (Persero) Lussy Ariani Seba dan Kabag Operasi DB Infrastruktur PT Surveyor Indonesia (Persero) Sarjuni Adicahya dalam diskusi, Rabu (15/12). (Foto: Dok. Surveyor Indonesia)

 Sebelumnya 
Tak hanya itu, perseroan juga berupaya meningkatkan kualitas organisasi. Serta, membuat mobile learning untuk menambah pemahaman tentang sertifikasi TKDN. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

"Kami membuat mobile learning tentang sertifikasi TKDN agar 3.500 karyawan yang ada di PTSI bisa belajar dan mengakses secara detail seputar TKDN,” ujarnya.

Baca juga : Nestle Indonesia Relokasi Kantor Pusat

Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Nila Kumalasari menuturkan, sebagai penerbit sertifikat TKDN, pihaknya selalu mendukung industri dengan mengeluarkan kebijakan sertifikasi TKDN gratis. Di mana, kesempatan ini digunakan dengan baik oleh kalangan industri.

"Di 2021, kami mendapat anggaran Rp 112 miliar untuk sertifikasi gratis. Makanya, di situs kami terjadi lonjakan pengajuan sertifikat TKDN,” ujar Nila.

Baca juga : Perlu Kontrol Perilaku Merokok Di Kedai Kopi

Kepala Divisi (Kadiv) Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengaku, TKDN tidak hanya membawa dampak pada industri besar. Tetapi, juga berdampak positif pada kalangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang menjadi pendukung.

"IKM yang terdampak dari industri hulu migas, ikut terangkat dengan nilai bisnis sebesar Rp 11 triliun berkat sertifikasi TKDN,” ujar Erwin. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.