Dark/Light Mode

Genjot EBT, PJB Resmikan PLTS Bawean Kapasitas 408 kWp

Rabu, 15 Desember 2021 20:12 WIB
Ilustrasi PLTS Bawean. (Dok. PJB)
Ilustrasi PLTS Bawean. (Dok. PJB)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bawean PLTS Bawean.

PLTS Bawean yang memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh ini baru saja diresmikan pada Selasa (14/12) secara daring.

Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan, mengungkapkan, capaian PJB dalam pengembangan PLTS Bawean dapat dijadikan sebagai Pilot Project pengembangan Pembangkit Hybrid antara PLTS dengan Pembangkit Fosil di kepulauan seluruh Indonesia ke depannya.

"Dengan pencapaian ini PJB semakin optimis dapat berkontribusi terhadap pencapaian bauran EBT sebesar 23 persen hingga tahun 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah," tutur Gong Hasibuan dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM memiliki tiga agenda besar dalam menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia. Pertama, penuntasan 100 persen rasio elektrifikasi di tahun 2022.

Hingga kuartal I tahun 2021, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen. Selain hal tersebut, Pemerintah akan mendorong peningkatan mutu pelayanan dan juga rasio desa berlistrik.

Baca juga : Tenang, Jaga Kesehatan Jangan Sampai Down

Tiga hal ini akan menjadi komponen utama dalam Program Indonesia Terang. Guna memenuhi target tersebut, terdapat sejumlah strategi yang disiapkan Pemerintah bersama PLN.

Salah satu strategi tersebut adalah pembangunan pembangkit EBT berbasis potensi setempat untuk kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau.

"PLTS Bawean adalah salah satu produk nyata yang dihasilkan oleh PJB dalam mendukung hal tersebut," imbuhnya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero), Haryanto W.S juga mengapresiasi pencapaian PJB saat ini.

Ditegaskan, PJB sebagai bagian dari PLN mempunyai peran serta yang luar biasa dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia.

"PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya PJB akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan Pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia," katanya.

Baca juga : Bamsoet Resmikan Klub Pemilik Kendaraan Udara Indonesia

PLTS Photovoltaic seperti PLTS Bawean sendiri merupakan salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk menghasilkan energi listrik yang ekonomis, bersih dan sustainable saat ini.

Tidak hanya itu, energi Photovoltaic ideal untuk meningkatkan bauran energi nasional karena sifatnya yang dapat dengan mudah dibangun dan pengembangannya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan teknologi lainnya.

Sebagai perusahaan pembangkit terdepan di Indonesia, PJB sebelumnya telah berhasil membangun PLTS Photovoltaic dengan kapasitas 1 Megawatt peak (MWp) di area PLTA Cirata.

PLTA ini yang didesain khusus untuk tujuan penelitian sebagai pengayaan pengetahuan dan pengalaman PJB dalam pengoperasian PLTS skala besar di Indonesia.

Selain pembangunan PLTS Photovoltaic di Cirata dan Bawean, PT PJB juga mulai mengembangkan pembangunan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac yang berlokasi di Waduk PLTA Cirata bermitra dengan Masdar.

Proyek ini direncanakan akan terkoneksi dengan Sistem Jawa-Bali 150 kV dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2022.

Baca juga : Optimalkan Pelayanan, BIMA Resmikan Grha Indraprasta

Pada Agustus 2021, proyek ini telah mencapai tahapan financial close dengan nilai investasi 140 Juta dolar AS.

Sekedar info, Pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini sudah menjadi komitmen Indonesia memasuki era transisi energi menuju energi hijau untuk melaksanakan Paris Agreement yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23 persen dari konsumsi energi pada 2025. Dan pada tahun 2050, target tersebut akan ditingkatkan menjadi 30 persen. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.