Dark/Light Mode

Kakao Sumbang Rp 44,5 T Bagi Perekonomian

Selasa, 21 Desember 2021 18:06 WIB
Petani Kakao. (Foto: Ist)
Petani Kakao. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas kakao nasional. Salah satunya, melalui pendekatan lanskap di tengah pasar global berkelanjutan.

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, kakao merupakan salah satu komoditas yang sangat penting, khususnya dalam Perekonomian Indonesia.

Musdhalifah mengungkapkan, kakao merupakan komoditas perkebunan keempat terbesar penyumbang PDB Perkebunan adalah sekitar 11,2 persen yang menunjukan sektor hilir pengolahan kakao berperan efektif sebagai pemimpin sektor.

Baca juga : Gus Yahya, Sang Anak Perubahan

"Total nilai ekonomi yang disumbangkan oleh kakao dan cokelat terhadap ekonomi adalah sebesar Rp 44,5 triliun," ujarnya dalam sebuah webinar, Selasa (21/12).

Menurutnya, perlu adanya kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan produktivitas kakao, seperti Cocoa Sustainability Partnership (CSP).

Musdhalifah berharap, CSP bisa memberikan dukungannya untuk bersinergi menyukseskan program-program pemerintah. Diakuinya, selama ini CSP telah berhasil membantu dan membina petani, baik dalam penyediaan Pupuk NPK Formula Khusus Bersubsidi, peningkatan kapasitas petani, maupun penyerapan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga : Aktivitas Tambang Freeport Bikin Ekonomi Papua Moncer

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, ada tiga agenda yang harus segera dilakukan intervensi bersama untuk kakao. Pertama, bagaimana bisa melakukan penanaman ulang dengan mempertimbangkan kebutuhan nasional dan ketersediaan stok bahan tanam.

"Kemampuan APBN kita untuk tahun-tahun ini hanya mampu menjangkau sekitar 5.000 hektar, sementara kebutuhan penanaman ulang tanaman kakao secara nasional adalah minimal 250.000 hektar," ungkapnya.

Kedua, pemerataan akses petani kakao terhadap bahan tanam berupa benih yang berkualitas. Ketiga, intervensi dukungan pendanaan dari pihak industri dan alokasi kredit yang bisa diakses petani juga diharapkan dalam melakukan subsidi silang pendanaan kegiatan tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.