Dark/Light Mode

Dapat Sinyal Positif Selama PKPU

Semoga Garuda Kembali Bersinar

Rabu, 29 Desember 2021 06:50 WIB
Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR dengan agenda restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 November 2021. (Foto: Istimewa).
Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR dengan agenda restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 November 2021. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Kemudian, langkah selanjutnya adalah pemberian proposal balasan dari para kreditur sebagai respons atas proposal yang dikirimkan Garuda.

“Kalau itu dilakukan, artinya sudah ada perhatian pada Garuda. Semoga saja dalam waktu dekat sudah ada kepastian soal nasib PKPU Garuda,” harapnya.

Gatot optimisitis, upaya restrukturisasi yang tengah dijalankan maskapai pelat merah itu akan berdampak positif ke depannya. Saat ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mendorong percepatan proses PKPU.

Baca juga : IFG Dapat Suntikan Dana Segar Rp 6,7 T Dari Himbara

“Kalaupun lewat batas waktu, sebenarnya masih bisa (mengajukan) tambahan waktu ke pengadilan,” ujar Gatot.

Pangkas Gaji

Di kesempatan berbeda, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, manajemen telah memangkas gaji direksi dan komisaris hingga 50 persen. Hal ini dilakukan demi menekan beban biaya operasional perusahaan.

Baca juga : Golkar Partai Modern

“Karena kami mau saling jaga teman-teman, saya informasikan seluruh karyawan Garuda dipotong gajinya. Semua. Termasuk kami direksi, saya tanda tangan, komisaris juga,” kata Irfan saat berkunjung ke Kantor Transmedia, Kamis (23/12).

Tak hanya level petinggi, Irfan menyebut gaji pegawai pun dipangkas. Namun, hanya dipotong 30 persen.

Tak hanya itu, pihaknya juga memberlakukan terbang gilir untuk pilot. Nantinya, pilot yang tak terbang pada bulan tertentu tak akan mendapatkan gaji.

Baca juga : AHY: Demokrat Siap Bersinergi

“Kami punya jumlah pilot lebih dari pesawat yang kami operasikan, dan saat mereka dirumahkan, kami tidak bayar (gajinya),” imbuh Irfan.

Untuk diketahui, manajemen Garuda mencatat jumlah orang tersisa sekitar 5.400 karyawan per November 2021. Jumlah itu berkurang sekitar 2.400 karyawan karena dampak dari efisiensi SDM (Sumber Daya Manusia) selama pandemi Covid-19. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.