Dark/Light Mode

Tangkap Peluang Permintaan Kopi Dunia, LPEI Gencar Kembangkan Desa Devisa

Senin, 10 Januari 2022 17:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan Direktur Bisnis II LPEI Maqin U Norhadi (kiri). (Foto: Istimewa)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan Direktur Bisnis II LPEI Maqin U Norhadi (kiri). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya permintaan kopi dunia meski di tengah pandemi, mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menggerakkan ekspor nasional.

Di mana upaya tersebut telah dipersiapkan sejak tahun lalu dengan mendorong pengembangan bisnis kopi. Salah satunya adalah melaksanakan program Desa Devisa khusus kopi, yang dimulai di Kabupaten Subang, Juli 2021 lalu.

Baca juga : Tok, Pemerintah Australia Cabut Pembatalan Visa Djokovic

Direktur Bisnis II Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Maqin U Norhadi mengatakan, permintaan kopi dunia berangsur naik setelah hampir dua tahun menurun akibat dampak pandemi global.

Rantai pasok logistik menjadi terganggu akibat kebijakan sejumlah negara yang membatasi transportasi dan arus keluar masuk barang antar negara. Kelangkaan kontainer juga menyebabkan biaya logistik yang naik berlipat-lipat.

Baca juga : Tingkatkan Kinerja Dan Ekspor, Menkeu Dorong LPEI Wujudkan Pembangunan Nasional

Kendala ini menyebabkan volume perdagangan kopi menurun, terutama di jalur pasar ekspor dunia. Indonesia sebagai produsen kopi keempat terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia, ikut terdampak oleh kondisi tersebut. Meski demikian, nyaris tidak ada pelaku usaha kopi yang gulung tikar dan beralih ke bisnis komoditas lain.

"Ini memperlihatkan bahwa penurunan bisnis kopi murni adalah akibat pandemi. Dan terganggunya rantai pasok, bukan karena berkurangnya permintaan pasar," ujar Maqin dalam keterangan resminya, Senin (10/1).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.