Dark/Light Mode

MenteriTeten: Tahun Ini, Penyaluran KUR Oleh Koperasi Lebih Besar

Selasa, 18 Januari 2022 20:56 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kanan) saat mengumumkan Penghargaan KUR Tahun 202, Selasa (18/1). (Foto: Dok Kemnkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (kanan) saat mengumumkan Penghargaan KUR Tahun 202, Selasa (18/1). (Foto: Dok Kemnkop UKM)

 Sebelumnya 
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan, penyaluran KUR oleh koperasi yang masih rendah, dikarenakan ketersediaan likuiditas koperasi yang kecil apabila dibandingkan perbankan. Untuk itu KUR yang disalurkan oleh koperasi sangat tergantung dari ketersediaan likuiditasnya.

“Diperkirakan pada 2022 ini, kemampuan koperasi menyalurkan KUR akan meningkat meski tidak terlalu signifikan,” ujar Teten dalam Pengumuman Penghargaan KUR Tahun 2021 kepada Penyalur, Penjamin, Pemerintah Daerah dan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Program KUR Terbaik di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/1).

"Kalau KUR itukan dibayar subsidinya oleh pemerintah, sementara pinjaman KUR tergantung dari likuiditas koperasi. Nah koperasi itu rata-rata kecil kemampuan likuditasnya. Kalau kaya bank Himbara itukan likuiditasnya besar, jadi bisa salurkan kreditnya kuat," tambahnya. 

Teten mengatakan, kebijakan terkait KUR yang semakin longgar ini menjadi bukti kehadiran pemerintah untuk memaksimalkan pemulihan ekonomi UMKM yang selama dua tahun ini terdampak Covid-19.

Baca juga : Kementan Tingkatkan Pengembangan Budidaya Dan Hilirisasi Ubi Jalar

“Hal ini sebagai antisipasi dinamika ekonomi dengan memperkuat pemulihan ekonomi UMKM melalui porsi KUR. Dengan bunga rendah dan porsi yang besar ini, pemerintah memihak pemulihan ekonomi UMKM," ujarnya

Ditegaskan Teten, ke depan porsi KUR akan terus ditambah agar penyerapan kredit oleh UMKM khususnya dari lembaga pembiayaan perbankan bisa terus meningkat.

Pada 2024 mendatang, Teten menegaskan porsi kredit perbankan terhadap UMKM sebesar 30 persen. Hal ini menjadi salah satu upaya, agar semua pihak terlibat dalam pengarusutamaan UMKM karena selama ini UMKM menjadi bamper ekonomi saat terjadi krisis.

"Sekarang baru 19,8 persen, kalau nanti jadi 30 persen kredit perbankan untuk UMKM, nah UMKM bisa menyerap tidak,” ungkapnya.

Baca juga : dentsu Indonesia Kenalkan CEO Baru

Selanjutnya pemerintah melalui Kemenkop dan UKM juga akan fokus untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM yang menerima kredit. Hal ini diperlukan agar kualitas kredit yang diterima UMKM benar-benar terjaga dari potensi kredit macet.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap, UMKM bisa memanfaatkan fasilitas KUR tersebut demi mendorong peningkatan kapasitas usahanya.

Menurutnya KUR juga menjadi salah satu instrumen fiskal yang sangat berperan bagi pertumbuhan ekonomi di 2021.

"Pada 2022 plafon KUR kita naikkan menjadi Rp 373,17 triliun, kita harap UMKM bisa termotivasi mengaksesnya. Kami meminta dukungan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya agar KUR ini bisa terserap dengan baik," ujar Airlangga.

Baca juga : Eks Penyidiknya Divonis 11 Tahun Penjara, KPK Apresiasi Majelis Hakim

Ditegaskan Airlangga, KUR tahun 2022 akan diutamakan untuk ke sektor-sektor produktif. Hal ini diperlukan untuk mendorong produktivitas penerima KUR dan juga mendorong terciptanya nilai tambah.

"Sektor pertanian menjadi sektor terbesar penerima KUR, saat Covid-19 lalu sektor pertanian lajunya sangat kenceng. Ini patut diapresiasi," ujar Airlangga. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.