Dark/Light Mode

Sulap Limbah Kopi Jadi Sumber Daya Berharga, Begini Caranya

Rabu, 19 Januari 2022 20:17 WIB
Pendiri CATUR Coffee Company dan So So Good Coffee Company, Mikael Jasin, saat mengolah limbah kopi. (IST)
Pendiri CATUR Coffee Company dan So So Good Coffee Company, Mikael Jasin, saat mengolah limbah kopi. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Limbah kopi dianggap sebagai bahan buangan yang tidak berguna, namun jika dikelola dengan baik, banyak manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendiri CATUR Coffee Company dan So So Good Coffee Company serta perwakilan Indonesia di World Barista Championship, Mikael Jasin, berkomitmen untuk tidak hanya menghasilkan produk akhir yang bagus.

Tetapi juga melindungi sumber daya alam yang terkena dampak produksi kopi sejak mulainya proses produksi tersebut.

Ia melihat, masih banyak petani kopi yang belum memanfaatkan limbah kopi secara optimal, maka dari itu Mikael Jasin dan timnya telah merencanakan program untuk mengelola limbah industri kopi dari hulu hingga hilir.

Baca juga : Kurangi Limbah, Ini Tips Vania Herlambang Beli Produk Kecantikan

“Menurut saya, kopi adalah salah satu agen perubahan yang dapat memberikan dampak bagi industri kopi maupun industri lainnya di Indonesia, salah satunya dengan menerapkan ekonomi sirkular”, ungkap Mikael Jasin.

Ia berharap, dengan penerapan pengelolaan limbah biji kopi yang tengah digarap ini, dapat juga mendorong pelaku industri kopi lainnya untuk mengoptimalkan kegunaan dari biji kopi.

Pada awal Januari 2022, CATUR Coffee Company mendapatkan pendanaan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Dana ini untuk mengembangkan program pemberdayaan petani kopi & kakao, untuk menerapkan fermentasi kopi dan pengelolaan limbah dari proses pertanian, sebelum dan sesudah panen.

Baca juga : Real Madrid Juara, Courtois Bintangnya

CATUR Coffee Company dan So So Good Coffee Company akan membantu petani kopi dan kakao menerapkan starter khusus untuk fermentasi dan pengelolaan limbah menggunakan mycoremediation, yaitu limbah cair dari stasiun pencucian kopi.

Petani juga akan mendaur ulang kulit cascara atau ceri kopi untuk diolah menjadi Succinic Acid dan Tepung Cascara. Tak hanya itu, limbah bubuk kopi basah juga akan diolah menjadi kompos.

Succinic Acid atau asam suksinat memiliki kandungan yang menjadikannya bahan utama yang berguna dalam perawatan kulit.

Kandungan yang terdapat di dalam Succinic Acid telah terbukti memiliki sifat antioksidan yang tinggi sehingga dapat melawan kerusakan sel akibat polusi dan paparan sinar UV, serta dapat mengangkat sel kulit mati.

Baca juga : Yang Mau Cek Tiket Dan Jadwal Booster, Begini Caranya

Tidak hanya Succinic Acid, tepung Cascara yang dibuat dari sekam kopi yang dikumpulkan setelah biji kopi dikeluarkan dari ceri, dikeringkan di bawah sinar matahari. Dan kemudian digiling mengandung nutrisi yang tinggi dan juga kafein.

Untuk limbah ampas kopi basah yang sudah digunakan, Mikael kemudian mengolahnya menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman agar subur.

Selain itu, Mikael Jasin juga menggunakan gelas berbahan dasar kertas sebagai wadah yang digunakan untuk menyajikan kopi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.