Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Produk Subsidi Cepat Ludes

Yuk Cegah Dan Perangi Spekulan Borong Migor

Senin, 24 Januari 2022 08:05 WIB
Minyak goreng subsidi cepat ludes menjadi rebutan masyarakat. (Foto: Istimewa).
Minyak goreng subsidi cepat ludes menjadi rebutan masyarakat. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski Pemerintah melakukan pembatasan pembelian, minyak goreng (migor) bersubsidi tetap cepat ludes di pasaran. Upaya mencegah praktik spekulan, mesti terus, terus diperketat agar distribusi produk tersebut bisa tepat sasaran.

Associate Director BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Research Group LMUI (Lembaga Manajemen Universitas Indonesia) Toto Pranoto menilai, adanya suplai minyak goreng murah, ketersediaan pasokan di market menjadi lebih banyak.

“Upaya ini diharapkan mampu membuat harga minyak goreng bisa lebih dikendalikan,” ujar Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Diramal Makin Cerah, Indonesia Punya TokoNFT Perusahaan Pengembang Metaverse

Toto mengimbau, Pemerintah melakukan upaya mencegah aksi spekulan. Karena, kendati saat ini konsumen hanya boleh membeli maksimal dua liter, tetap saja masih ada celah oknum melakukan kecurangan.

“Soalnya, demand (permintaan) minyak goreng akan tetap tinggi sampai periode Lebaran. Makanya, yang musti dijaga adalah mencegah spekulan memborong produk, agar program ini tepat sasaran,” katanya.

Untuk diketahui, Pemerintah telah menggelontorkan migor subsidi seharga Rp 14.000 per liter sejak Rabu (19/1). Kebijakan ini dilakukan untuk mengendalikan harga migor yang beberapa bulan belakangan meroket.

Baca juga : Dukung Bandara Kertajati Jadi Pusat Logistik, AP II: Tangkap Peluang Sektor Kargo

Selain mencegah spekulan, lanjut Toto, guna menjaga pasokan tetap tersedia, Pemerintah juga harus meningkatkan distribusi penjualan minyak goreng. Artinya, tidak hanya digelontorkan di pasar-pasar modern atau retail saja.

“Distribusi bisa meningkat dengan cara memanfaatkan seluruh gudang yang dimiliki negara, termasuk milik Perum Bulog dan BUMN Logistik lainnya,” katanya.

Sayangnya, tambah Toto, hingga kini belum ada penugasan kepada Bulog yang selama ini memiliki fungsi dan peran sebagai stabilisator komoditas pangan. Seperti beras, daging, termasuk minyak goreng.

Baca juga : Polri dan Polisi Selandia Baru Kerja Sama Cegah Dan Berantas Kejahatan Transnasional

Lebih lanjut ia menilai, BUMN Pangan dan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) relatif memiliki small portion (porsi kecil) dari kebun sawit nasional. Sehingga ke depannya, BUMN Pangan bisa mengoptimalkan fungsi logistik dan gudang untuk membantu ketersediaan produk minyak goreng di berbagai wilayah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.