Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PPLI Luncurkan Insinerator Tercanggih se-Indonesia

Selasa, 25 Januari 2022 19:26 WIB
Dubes Jepang H.E. Kanasugi Kenji (kiri) Presiden Direktur PPLI Yoshiaki Chida, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sayid Muhadhar saat meluncurkan insinerator terbesar, termodern dan terintergrasi di Indonesia, Selasa (25/1). (Foto: Istimewa)
Dubes Jepang H.E. Kanasugi Kenji (kiri) Presiden Direktur PPLI Yoshiaki Chida, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sayid Muhadhar saat meluncurkan insinerator terbesar, termodern dan terintergrasi di Indonesia, Selasa (25/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) resmi meluncurkan insinerator terbesar, termodern dan terintergrasi di Indonesia. Alat berteknologi Jepang ini, mampu mengolah limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) sebanyak 50 ton per hari.

Presiden Direktur PPLI Yoshiaki Chida menyatakan, insenerator yang dipersembahkan kali ini, selain mampu membakar limbah dengan suhu tinggi hingga 800 derajat celsius, juga dapat mengurangi jumlah limbah.

"PPLI, dapat melakukan pelayanan one stop service untuk seluruh Indonesia," ujar Chida saat peluncuran insenerator, di kawasan pengolahan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) PPLI di Desa Nambo, Cileungsi, Bogor,  Selasa (25/1).

Chida menceritakan, PPLI telah berada selama 27 tahun di Indonesia dan berkontribusi besar dalam pengolahan limbah berbahaya. Dengan kehadiran insenerator tercanggih ini, diharapkan bisa menjadi mitra terpercaya bagi Pemerintah, juga lingkungan.

Baca juga : Malaysia Siap Terima 10 Ribu ART Indonesia

"PPLI akan tetap memperkenalkan teknologi btermutahir. Saya mohon dukungan dan kerjasamanya," ungkapnya.

Gayung bersambut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sayid Muhadhar menyambut baik kehadiran insenerator berteknologi tinggi ini.

"Insinerator ini merupakan yang tercanggih di Indonesia dan yang terbesar. Saya ucapkan selamat kepada PPLI," ujar Sayid.

Sayid mengatakan, kehadiran insenerator ini selaras dengan misi Pemerintah untuk mengurangi beban pencemaran lingkungan. Menurutnya, tata kelola lingkungan yang baik berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi sebuah perusahaan.

Baca juga : BNI Salurkan Bantuan Untuk Keluarga Pekerja Migran Indonesia

"Secara ekonomi, mengelola lingkungan mempengaruhi market produk. Produk tetap quality, mengelola lingkungan kewajiban. PPLI menjadi harapan Pemerintah, menghalalkan kewajiban orang lain. Kita dorong terus, untuk tumbuh," ungkapnya.

Harapannya, insenerator secanggih ini tidak hanya satu, namun tersebar di seluruh Indonesia. Di usia PPLI yang telah mencapai 28 tahun, pasti bisa melebarkan sayapnya di pulau-pulau Indonesia.

"Refleksi kami limbah berbahaya itu mencapai 65 juta ton. Ini masih sangat jauh, masih banyak pengolah limbah lain yang belum tertata," pungkasnya.

Sementara itu, Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji pun menyampaikan ucapan selama atas peresmian insinerator tersebut. Kata dia, PPLI merupakan satu-satunya tempat pengolahan limbah yang menggunakan teknologi canggih dari Jepang.

Baca juga : Kominfo Ajak Perhumas Sebarkan Informasi Positif Tentang Indonesia

"Ini merupakan hal yang bagus sekali PPLI dalam menangani pengolahan limbah. PPLI saya harap dapat menjalani penanganan dan pengolahan limbah berbahaya dengan baik. Kami akan terus memberikan dukungan untuk Indonesia dalam menangani masalah limbah," ujar Kenji.

Untuk diketahui, limbah yang dapat dikelola dengan insinerator adalah limbah organik yang dapat terbakar, seperti oil sludge, paint sludge, used rags, limbah berbahan plastik, bahan dan produk kadaluwarsa, lumpur bekas pengeboran, sludge IPAL industri, bahan kimia kadaluwarsa dan sisa sampel dari lembaga riset.

Begitu juga dengan limbah medis dari fasilitas pelayanan kesehatan serta limbah yang pemusnahannya disarankan dengan pembakaran, seperti limbah pestisida. Adapun, insinerator milik PPLI juga menggunakan sistem Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memantau temperatur, laju air hingga parameter pada gas buang. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.