Dark/Light Mode

Jokowi Pede, Ekspor Besi Baja Tahun Ini Tembus Rp 434,17 Triliun

Jumat, 28 Januari 2022 15:04 WIB
Jokowi Pede, Ekspor Besi Baja Tahun Ini Tembus Rp 434,17 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral logam, yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

"Kami kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga. Kami memastikan akan menyuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia," kata Jokowi dalam acara pembukaan B20 Inception Meeting, Jumat (28/1).

Namun, Jokowi memastikan, suplai tersebut bukan dalam bentuk bahan mentah. Melainkan dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi, yang bernilai tambah tinggi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, hilirisasi nikel yang telah dilakukan Indonesia sejak 2015, sudah memberikan dampak. Tidak hanya dalam penciptaan lapangan kerja, tetapi juga dalam sisi ekspor maupun neraca perdagangan Indonesia.

Baca juga : Meroket, Laba Bank Mandiri Tembus Rp 28 T

Nilai ekspor Indonesia kini mencapai 230 miliar dolar AS atau Rp 3.328,97 triliun, dengan kontribusi tertinggi dari besi baja. 

Ekspor besi baja pada tahun 2021, mencapai 20,9 miliar dolar AS atau Rp 302,50 triliun. Meningkat dari sebelumnya, yang hanya 1,1 miliar dolar AS atau Rp 15,92 triliun di tahun 2014.

"Tahun 2022 ini, saya kira bisa mencapai 28-30 miliar dolar AS atau Rp 405,26 - 434,17 triliun. Setelah nikel, kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, dan timah. Kebijakan kami tentang mekanisme transisi energi dari fossil fuel ke energi baru terbarukan, juga akan menjamin kepastian investasi," papar Jokowi.

"Di Jawa dan Sumatra, kita mendorong early retirement Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke energi baru terbarukan, seperti geotermal dan solar panel. Kita juga akan membuka partisipasi di sektor swasta untuk berinvestasi di transisi energi ini," imbuhnya.

Baca juga : Jokowi Apresiasi Capaian Cakupan Vaksinasi Di Riau

Saat ini, ada 5,5 gigawatt PLTU yang siap menjalani program early retirement.

Jokowi menekankan, dekarbonisasi di sektor transportasi juga menjadi perhatian serius kami. Elektrifikasi secara besar-besaran di sektor transportasi, dimulai dengan pembangunan mass urban transport seperti LRT (Lintas Rel Terpadu) dan MRT (Moda Raya Terpadu) di Jakarta. Serta mendorong investasi untuk pabrik mobil listrik.

"Kami mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang mulus, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil," ujar Jokowi.

Menurutnya, solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama kita. Termasuk, alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau.

Baca juga : AISI Targetkan Penjualan Motor Tahun Ini Tembus 5,4 Juta Unit

"Kita mengundang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.