Dark/Light Mode

Pelabuhan Benoa Perluas Terminal Penumpang Kapal Pesiar

Jumat, 14 Juni 2019 20:17 WIB
Pelabuhan Benoa. (Foto: Pelindo III)
Pelabuhan Benoa. (Foto: Pelindo III)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelabuhan Benoa, Bali, meningkatkan kapasitas terminal penumpang kapal pesiar. Pelindo III selaku pengelola menjadwalkan perluasan itu akan rampung tahun ini.

CEO Regional Bali Nusra Pelindo III, Wayan Eka Saputra, menjelaskan, kapasitas gedung terminal penumpang semula hanya berkapasitas 900 orang. Kelak, dengan adanya perluasan kapasitas akan diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.


"Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di benoa akan selesai semester dua tahun 2019. Awal Juni ini, progres pembangunan fisik bangunan telah mencapai 79,12%," ungkap Wayan Eka Saputra melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6).

Baca juga : KPU Keberatan 02 Perbaiki Permohonan ke MK

Peningkatan kapasitas ini tidak lepas dari pertumbuhan minat wisatawan yang berpesiar ke Bali. Dia menyebut kunjungan penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa pada tahun 2018 tercatat 54.802 orang wisatawan mancanegara.


Angka itu naik 5 persen dibanding tahun 2017 sebanyak 52.125 orang. Sementara itu, tahun ini hingga Mei 2019, tercatat jumlah kapal pesiar sebanyak 26 unit dengan penumpang sebanyak 24.418 orang wisatawan mancanegara.

"Target kapal pesiar di tahun 2019 ini sendiri sebanyak 75 unit kapal pesiar," katanya.

Baca juga : Lebaran, Penumpang Kereta Naik 9 Persen

Dengan adanya perluasan kapasitas, nantinya pelabuhan benoa bisa menjadi home port cruise. Dengan begitu, kapal pesiar yang berlabuh tidak hanya transit sejenak.

"Dengan menjadi home port cruise tersebut tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali karena ini memiliki multiplier effect cukup besar untuk masyarakat Bali. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, maka tentunya bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya," lanjutnya.

Untuk mencapai harapan itu, Pelindo III juga telah merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari minus 9 meter low water spring (LWS) atau rata-rata muka air laut menjadi minus 12 Meter LWS. Hal tersebut memungkinkan kapal pesiar dengan Length of All (LOA) atau ukuran panjang lebih dari 350 meter dapat bersandar di dermaga, di mana sebelumnya hanya berlabuh diluar Alur Pelabuhan.

Baca juga : Petani Nanas Kediri Dibekali Cara Atasi Hama Uret

Selain itu turning basin atau area untuk berputar kapal juga diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman. Pelebaran dilakukan dari 300 m menjadi 420 m. Sejalan dengan itu, lebar di kolam timur yang semula 150 m, kini menjadi 200 m dan untuk kolam barat dari 150 m menjadi 330 m. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.