Dark/Light Mode

Perhutani Dan Pertamina Genjot Dekarbonisasi

Langkah BUMN Diramal Dongkrak Minat Investasi

Senin, 7 Februari 2022 07:10 WIB
Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro. (Foto: Istimewa)
Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Saat ini Perum Perhutani juga mengembangkan energi dari produksi biomassa yang dilaksanakan di Industri kayu Brumbung Perhutani, Semarang.

Biomassa diharapkan dapat men jawab permasalahan isu lingkungan seperti global warming dan ketersediaan sumber energi.

Direktur Komersial Perum Perhutani Ahmad Ibrahim menuturkan, sebagai salah satu sumber energi terbarukan, biomassa memiliki potensi sangat besar.

Baca juga : Petani Bawang Merah Brebes Deklarasi Dukung Muhaimin Capres 2024

Dengan total penyediaan sebesar 60 juta ton setara dengan 50 GW (Gigawatt) listrik. kesuksesan pengembangan biomassa di Indonesia bergan tung pada pengembangan produk biomassa skala industri. “Biomassa itu penting dan harus dijalankan dengan serius,” ucap Ibrahim.

Selain itu, Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan penanaman tanaman biomassa. Di antaranya jenis gamal (glereside) dan kaliandra di beberapa ke satuan Pemangkuan hutan (KPH) di Jawa Tengah, Jawa Ti mur dan Jawa Barat sebagai sumber bahan baku industri biomassa.

Untuk rencana hilirisasi, Perhutani akan membuat produk akhir berupa Woodchips dan Wood Pellet. Pembangunan pabriknya akan dimulai tahun ini.

Baca juga : Wawen BUMN: Perhutani Berperan Penting Dalam Program Dekarbonisasi

Sementara, Pertamina telah menyepakati empat nota kesepahaman pada 18 Januari 2022. Sebagai program keberlan jutan energi dan dekarbo ni sasi pada The Business 20 (B20), Task Force Energy, Sustainability and Climate. Serta, sebagai bentuk realisasi Instruksi Presiden dalam persiapan Presidensi G20 2022.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, kerja sama tersebut dilakukan Pertamina dengan para mitra terkemuka skala nasional dan internasional. Khususnya dalam melakukan kajian dan penjajakan kerja sama, untuk pengembangan upaya-upaya menuju net zero emissions.khususnya dari aspek teknologi, energi ramah lingkungan, offset emisi, dan potensi kolaborasi lainnya.

“Ini semua adalah mendukung program Pemerintah untuk mencapai net zero emissions pada 2060 dan yang medium termnya adalah menurunkan karbon emisi pada 2030 itu antara 2941 persen,” jelas Nicke di Jakarta, Selasa (25/1).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.