Dark/Light Mode

Wawen BUMN: Perhutani Berperan Penting Dalam Program Dekarbonisasi

Kamis, 3 Februari 2022 21:08 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Dekarbonisasi BUMN. (Foto: ist)
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Dekarbonisasi BUMN. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Perhutani dinilai berperan penting dalam mendukung langkah awal kontribusi BUMN untuk mewujudkan program zero Emission atau dekarbonisasi pada 2060 atau Nationallly Determined Contribution (NDC) yang melibatkan 9 BUMN.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Kementerian BUMN sangat serius dalam upaya menjadi pionir dan role model dalam penerapan dekarbonisasi.

Misalnya, pada 2021 Kementerian BUMN telah melakukan beberapa inisiatif termasuk memiliki Project Management Office (PMO) khusus yang mengkoordinasikan beberapa BUMN yaitu PTPN III, PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, MIND ID, PT PLN, PT Semen Indonesia, PT BKI, dan Perum Perhutani karena dinilai dapat bersinergi.

Baca juga : IDSurvey Dan Sejumlah BUMN Teken Kerja Sama Project Dekarbonisasi

“Peran Perhutani  dan PTPN menjadi penting dalam program ini (dekarbonisasi), sebab di satu sisi merupakan BUMN produsen emisi dan di satu sisi memberikan Nature Based Climate Solutions, “ jelas Pahala seusai penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Dekarbonisasi BUMN, Rabu (2/2).

Pada acara tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU di antara 9 BUMN yaitu PT BKI, PT Energy Management Indonesia (EMI), Perum Perhutani, PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, PTPN III Holdings, Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia. BKI dan EMI akan melaksanakan pilot project carbon trading antar BUMN yang dalam pelaksanaannya akan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait.

Pahala menambahkan, sebagai follow up dari PMO penerapan dekarbonisasi, pihaknya telah melakukan identifikasi beberapa hal. Pertama, adanya inisiatif untuk menurunkan emisi secara end to end atau dari hulu ke hilir terutama adalah melalui efisiensi energi, serta migrasi jenis energi yang memiliki emisi lebih tinggi ke emisi yang lebih rendah. Kedua, pengembangan usaha yang bisa menjadi pendorong untuk menurunkan emisi.

Baca juga : Menteri ATR Pastikan Pembayaran Ganti rugi Jalan Tol Yogyakarta

“Kita telah mengembangkan Klaster Industri Hijau, mengembangkan geothermal,  energi baru terbarukan,“ jelas Pahala.

Hal ini merupakan inisiatif-inisiatif yang sudah diidentifikasi dan pemerintah sudah mulai melakukan perhitungan jumlah emisi yang dihasilkan oleh masing-masing BUMN dan bagaimana hal itu bisa berkontribusi pada komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi sebesar 29 persen di tahun 2030.

Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro mengatakan, pihaknya sebagai BUMN yang bergerak di bidang kehutanan akan mendukung program Pemerintah dan berperan untuk mengurangi dekarbonasi di kawasan hutan Indonesia.

Baca juga : Dukung Keuangan Berkelanjutan, CIMB Niaga Beberkan 5 Pilar Strategi

“Sesuai dengan mandat dari Kementerian BUMN, Perum Perhutani akan serius dan fokus dalam mengurangi emisi karbon sehingga target pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 29 persen pada 2030 dapat tercapai,” tegas Wahyu.

Indonesia, lanjut dia, telah mematok target untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060 atau lebih cepat. Kehutanan dan pertanian, selain sektor energi dan transportasi, merupakan sektor prioritas dalam program dekarbonisasi. Menurut Wahyu, ada tiga pilar dekarbonisasi, yaitu efisiensi energi, dekarbonisasi di sektor kelistrikan, serta elektrifikasi pada end-uses. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.