Dark/Light Mode

Transaksi Mata Uang Lokal Genjot Promosi Perdagangan Dan Investasi RI-China

Minggu, 26 Desember 2021 09:31 WIB
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam acara Forum Bisnis bertema Re-Accessing Indonesia Trade and Investment through Local Currency Settlement (LCS) yang digelar secara hybrid. (Foto: KBRI Beijing)
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam acara Forum Bisnis bertema Re-Accessing Indonesia Trade and Investment through Local Currency Settlement (LCS) yang digelar secara hybrid. (Foto: KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Promosi yang digagas oleh KJRI Guangzhou bekerja sama dengan Bank Indonesia, China Council for the Promotion of International Trade Guangdong Sub-council (CCPIT Guangdong), dan UOB China yang bertema Re-Accessing Indonesia’s Trade and Investment through Local Currency Settlement (LCS) telah sukses diselenggarakan dengan metode hybrid.

Total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 200 orang, dengan jumlah peserta luring sebanyak 50 orang. Sisanya, bergabung melalui platform webinar.

Acara dibuka oleh Vice President CCPIT Guangdong, Fan Xinlin, dan President & CEO UOB China, Peter Foo Moo-Tan.

Baca juga : Presiden: Gotong Royong Kunci Penanganan Pandemi di Tanah Air

Forum ini menghadirkan pembicara utama Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.

Selain itu, juga ada Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, Direktur Eksekutif Pengembangan Pasar Keuangan, Donny Hutabarat, dan Alternate Country CEO/Head of Global Markets UOB China, Mark Yang.

Pada kesempatan tersebut, dua perusahaan China yang telah lama berinvestasi di Indonesia, SGMW Automobile dan Huawei Indonesia juga berkesempatan membagikan pengalaman kisah suksesnya berinvestasi di Indonesia.

Baca juga : Gandeng Pemda Lembata, Pelni Optimalkan Bisnis Perdagangan Dan Distribusi Barang Ke NTT

Pihak SGMW yang memproduksi mobil Wuling, diwakili oleh Overseas Business & Engineering Center General Manager, Lisa Li. Sementara Huawei Indonesia diwakili oleh Chief Financial Officer, Han Ding.

Dalam pidatonya, Duta Besar Djauhari Oratmangun menyambut baik kesepakatan LCS yang diimplementasikan pada September lalu.

Berkat LCS, pelaku bisnis dapat menikmati biaya transaksi yang lebih rendah, dan memiliki opsi untuk pembiayaan perdagangan. Serta investasi langsung dalam mata uang lokal.

Baca juga : Diskusi Omnibus Law Di Shanghai, Dongkrak Kepercayaan Investor China Terhadap Indonesia

Ia pun menyampaikan apresiasinya atas minat perusahaan-perusahaan China seperti Huawei dan Wuling, yang turut berinvestasi di Indonesia.

“Sejak Indonesia dan China menjadi mitra strategis komprehensif pada tanggal 2 Oktober 2013, kedua negara ini telah melahirkan kerja sama-kerja sama hebat di berbagai bidang. Termasuk perdagangan, investasi, dan kesehatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.