Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Cerah

Jumat, 11 Februari 2022 10:00 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,04 persen ke level Rp 14.336 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.342 per dolar AS.

Mata uang Asia bergerak mayoritas melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia minus 0,14 persen, dolar Hong Kong turun 0,05 persen, won Korea Selatan anjlok 0,29 persen, dolar baru Taiwan minus 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,19 persen, dan yuan China turun 0,1 persen. Hanya yen Jepang menguat 0,02 persen dan dolar Singapura naik 0,01 persen.

Baca juga : Pasar Optimis Penanganan Omicron, Rupiah Kuat Lagi

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik tipis 0,08 persen ke level 95,84. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,08 persen ke level Rp 16.345, terhadap poundsterling Inggris minus 0,06 persen Rp 19.419, dan terhadap dolar Australia naik 0,14 persen ke level Rp 10.244.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah tertekan, lantaran ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Menurutnya, ekspektasi tersebut menguat setelah data inflasi konsumen AS pada Januari yang dirilis semalam, menunjukkan kenaikan yang melebihi inflasi bulan sebelumnya, yakni 7,5 persen dari 7 persen.

Baca juga : Jelang Akhir Pekan Rupiah Turun Tipis

Survei FedWatch yang dirilis CME Group, menunjukkan probabilitas suku bunga acuan AS naik 50 basis poin pada rapat the Fed selanjutnya di Maret. “Ini meningkat menjadi 85 persen dari sebelumnya hanya 24 persen," sebut Ariston di Jakarta, Jumat (11/2).

Ariston mengatakan, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS juga naik karena ekspektasi ini. Yield tenor 10 tahun sudah menembus angka 2 persen, level yang belum pernah disentuh sejak Agustus 2019.

Baca juga : Dibanjiri Sentimen Negatif, Rupiah Dibuka Loyo

"Optimisme terhadap pemulihan ekonomi global yang membayangi pergerakan pasar keuangan beberapa hari sebelumnya mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," jelas Ariston.

Ia memprediksi, mata uang Garuda berpotensi melemah ke kisaran Rp 14.330-Rp 14.400 per dolar AS sepanjang hari ini. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.