Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bisa Jadi Partner Yang Saling Menguntungkan

Fintech Dan Perbankan Bagai Adik Dan Kakak

Selasa, 15 Februari 2022 08:30 WIB
Ilustrasi fintech dan perbankan. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi fintech dan perbankan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu debit, dan kartu kredit juga menga­lami pertumbuhan 14,39 persen yoy, menjadi Rp 711,2 triliun. Kemudian transaksi QRIS (Quick Response Indonesian Standard) terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat, dengan nominal mencapai 290 persen yoy dan volume tumbuh 326 persen yoy.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kar­tika Wirjoatmodjo mengatakan, beralihnya sistem pembayaran Indonesia menuju era digital ini menimbulkan konsekuensi bagi perbankan.

Perbankan harus mengevaluasi keberadaan ATM dan Elec­tronic Data Capture (EDC), apakah masih diperlukan?” ucap pria yang akrab disapa Tiko ini.

Baca juga : Sentuhan Mentan Bikin Pertanian Semakin Maju

Menurut Wakil Menteri BUMN II ini, terdapat dua tantangan yang dihadapi perbankan. Pertama, bagaimana perbankan bisa meninggalkan model bisnis lama, misalnya ATM. Lalu ba­gaimana melihat prospek ATM di masa depan? Apakah ATM masih akan relevan di masa depan?

“Orang kebanyakan ke ATM untuk tarik tunai, kemudian digunakan untuk membayar sesuatu. Tapi sekarang pem­bayaran sudah berubah pakai transfer, bahkan scan dengan QR code,” jelas Tiko.

Tantangan kedua, kata dia, yaitu perbankan juga perlu mengevaluasi bisnis acquir­ing. Hampir semua perbankan memiliki mesin EDC di berba­gai merchant untuk menerima pembayaran melalui kartu debit atau kredit.

Baca juga : Perindo Baca Siklus Politik Dasawarsa

“Namun di era sistem pemba­yaran digital, masyarakat mulai meninggalkan kartu kredit atau­pun debit dan beralih, ke misal­nya QR code,” sebut Tiko.

Ia mengingatkan, pada lima tahun lalu, masyarakat hanya memiliki tiga pilihan pembayaran. Yaitu transfer langsung, kartu debit dan kartu kredit. Namun semenjak sistem pembayaran beralih ke digital, kini masyarakat punya banyak pilihan.

Saat ini pembayaran atau transfer bisa dilakukan via dompet digital, aplikasi, dan lain sebagainya. Untuk itu, perbankan harus mulai meninjau kembali keberadaan ATM dan EDC. “Konsumen akan memi­lih mana yang lebih mudah dan lebih murah untuk digunakan,” ucapnya.

Baca juga : Angkasa Pura I Dan APS Sediakan 365 Petugas Kebersihan Dan Keamanan

Kolaborasi Fintech & Bank

Senada, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fin­tech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir mengatakan, keberadaan financial technology (fintech) bukanlah pesaing perbankan. Justru keduanya bisa menjadi partner yang saling mengun­tungkan satu sama lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.